Masih fluktuatif kegempaannya, tapi masih di atas normal
Sangihe, Sulut (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan kegempaan vulkanik Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sejak dinaikkan statusnya pada bulan Mei 2022 hingga kini masih di atas normal.

"Masih fluktuatif kegempaannya, tapi masih di atas normal," kata penyusun laporan PVMBG, Tommy Luhut Marbun di Manado, Senin malam.

Ia menjeladkan dalam keadaan normal, kegempaan vulkanik yang terekam sebanyak hanya dua atau tiga kali, akan tetapi saat ini di atas 10 kali per harinya.

"Secara periodik enam jam kami laporkan aktivitas vulkaniknya," ujarnya.

Dia menambahkan, belum ada informasi apakah status Gunung Awu yang saat ini siaga level III akan diturunkan ke waspada level II.

"Memang bila dibandingkan dengan aktivitas kegempaan di bulan Mei sudah mulai menurun. Tapi kami belum bisa memastikan apakah statusnya akan turun ke level II, mungkin masih sementara dievaluasi," katanya.

Dia berharap warga mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 3,5 kilometer dari kawah puncak Gunung Awu.

Masyarakat juga diharapkan tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas Gunung Awu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Selanjutnya, masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Awu setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang tersedia, demikian Tommy Luhut Marbun.
​​​​​​​
Baca juga: Sepekan PVMBG rekam 217 aktivitas kegempaan Gunung Awu

Baca juga: Siaga III, warga masih dilarang BPBD Sangihe dekati puncak Gunung Awu

Baca juga: Tiga gunung api di Sulut status waspada

Baca juga: Masyarakat diimbau tidak dekati radius 3,5 kilometer dari Gunung Awu

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022