Acapulco (ANTARA) - Seorang wartawan Meksiko ditembak mati di dalam mobilnya pada Senin (22/8) di Negara Bagian Guerrero di pesisir Samudra Pasifik, demikian diumumkan pihak berwenang.

Penambakan itu menjadikan 2022 sebagai tahun paling berdarah dalam catatan pekerja media di negara itu.

Fredid "Fredy" Roman, seorang kolumnis, disergap pada Senin sore di Kota Chilpancingo oleh penyerang bersenjata yang mengendarai sepeda motor, menurut media lokal.

Roman dibunuh tidak lama setelah ia menerbitkan kolom tentang dugaan keterlibatan politisi lokal dalam penghilangan 43 siswa pada 2014.

Penyelidikan pekan lalu menyebut penghilangan itu sebagai "kejahatan oleh negara". 

Kematian Roman menyusul setidaknya tiga pembunuhan wartawan Meksiko lainnya bulan ini dan sedikitnya 18 lainnya sepanjang tahun ini, menurut organisasi hak asasi manusia "Pasal 19".

Organisasi yang berfokus pada kebebasan media itu mengatakan mereka sedang berusaha untuk memastikan apakah kematian Roman terkait dengan profesinya sebagai wartawan.

Menurut "Pasal 19", 2022 menjadi tahun yang paling mematikan bagi wartawan Meksiko dan kekerasan terhadap pers semakin meningkat jauh sejak pemerintahan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, kata organisasi itu.

Dia menjabat sejak 2018.

Sumber: Reuters

 Baca juga: Buntut hilangnya puluhan mahasiswa, eks Jaksa Agung Meksiko ditangkap

Baca juga: Kelompok HAM: Meksiko catat tahun paling mematikan bagi wartawan


 

Marak kekerasan, aparat lucuti senjata warga Meksiko

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022