Penanamam bibit tanaman itu dimaksudkan untuk mengajak siswa mulai jenjang sekolah dasar (SD) hingga lanjutan memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan
Makassar (ANTARA) - Forum Sulsel Peduli Sulawesi Selatan (FSP Sulsel) bersama Balai Pembibitan Tanaman Hutan Wilayah II menyiapkan sebanyak 1.500 bibit tanaman buah untuk sekolah dan tempat strategis di 15 kecamatan di Kota Makassar sebagai upaya peduli lingkungan hidup .

"Bibit tanaman buah di antaranya tanaman rambutan, sirsak dan salam ini ditanam secara bertahap dari Agustus hingga September 2022 sebagai rangkaian peringatan HUT ke-4 FSP," Ketua Panitia penanaman pohon FSP, Lenny Tolokende di Makassar, Rabu.

Ia menjelaskan pengadaan bibit dari Balai Pembibitan Hutan Wilayah II itu akan didisstribusikan dan ditanam di kawasan sekolah yang tersebar di 15 kecamatan di Makassar.

Penanamam bibit tanaman itu dimaksudkan, katanya, untuk mengajak siswa mulai jenjang sekolah dasar (SD) hingga lanjutan memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan.

"Kelestarian alam merupakan salah satu warisan yang akan diturunkan kepada generasi selanjutnya. Oleh karena itu kepedulian terhadap lingkungan harus ditanamkan kepada anak-anak dari sejak dini," katanya.
 
Kegiatan perwakilan FSP Sulsel melakukan penanaman pohon buah di Makassar. ANTARA/HO-Humas FSP Sulsel/am.


Dengan menanam pohon, lanjut dia, akan memberikan dampak baik terhadap keberlangsungan bumi, selain membantu menurunkan emisi gas karbon.

Ia menyatakan pohon yang banyak akan menjaga kualitas oksigen, sekaligus memberikan kesejahteraan yang baik pula untuk manusia. Oleh karena itu, FSP Sulsel menggerakan masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan penanaman pohon.

Sebagai tahap awal, kata Ketua Umum FSP Syamsu Rijal, anggota FSP Sulsel bersama masyarakat setempat telah melakukan penanaman di Kecamatan Makassar, Mariso, Ujungpandang, dan kecamatan Ujung Tanah.

"Pelibatan masyarakat menanam pohon sedini mungkin untuk penyediaan air, meminimalisasi potensi banjir dan sekaligus untuk memperbaiki sumber air yang ada di sekitar kita," katanya.

Termasuk di dalamnya, kata dia, memperbaiki kestabilan tanah dan memperbaiki kualitas udara untuk menjadikan lingkungan hidup yang sehat.

Baca juga: Penyelamatan Lingkungan Masuk Kurikulum Sekolah di Sulsel

Baca juga: Sulsel wajibkan setiap siswa tanam 5 pohon guna lestarikan lingkungan

Baca juga: Walhi Susel: Dampak materil kerusakan lingkungan capai Rp8,24 triliun

Baca juga: Tim WCD bersama DPLH Sulsel dorong kesadaran jaga lingkungan

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022