Jakarta (ANTARA) - Dunia usaha perlu memperbanyak emiten di bursa saham yang berkomitmen terhadap penerapan prinsip berkelanjutan di berbagai sektor sebagai upaya mengatasi beragam permasalahan baik lingkungan maupun sosial serta membenahi kinerja perekonomian.

Co-founder dan Chief Executive Officer (CEO) Katadata Indonesia Metta Dharmasaputra dalam rilis di Jakarta, Rabu, menyebutkan bahwa pihaknya telah memberikan penghargaan kepada sembilan emiten di bursa saham yang dinilai memiliki komitmen, program, dan prinsip berkelanjutan dalam menjalankan bisnis mereka.

"Tujuan dari pemberian penghargaan ini adalah untuk mendorong dunia usaha di Indonesia agar semakin meningkatkan kepedulian, perhatian dan komitmennya dalam menjalankan bisnis yang mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan atau dikenal dengan istilah Environmental, Social and Governance (ESG)," ujar Metta.

Disebutkan, pemberian apresiasi didasarkan kepada penilaian terhadap para emiten yang ada di bursa saham dengan kerangka metodologi "Katadata Corporate Sustainability Index".

Penilaian tersebut, lanjutnya, mengacu pada beragam indikator yang tertuang dalam Laporan Keberlanjutan pada 2021 serta sejumlah indikator dari sumber referensi lainnya, seperti kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan (proper) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sertifikasi International Organization for Standardization (ISO), dan data-data terkait lainnya.

Untuk tahun ini, penghargaan diberikan kepada perusahaan yang bergerak di tiga sektor, yakni perkebunan (plantation), energi dan pertambangan (energy & mining), serta makanan dan minuman (food & beverages). Di masing-masing sektor terdapat tiga perusahaan yang meraih penghargaan.

Tiga perusahaan di sektor perkebunan yang memperoleh skor tinggi dan peringkat atas adalah PT Salim Ivomas Pratama Tbk, PT Pinago Utama Tbk, dan PT London Sumatra Indonesia Tbk.

Sementara, perusahaan di industri energi dan pertambangan yang mendapatkan peringkat teratas adalah PT Bukit Asam Tbk, PT Indika Energy Tbk, dan PT Golden Energy Mines Tbk.

Sedangkan, tiga perusahaan yang bergerak industri makanan dan minuman yang memiliki skor terbaik adalah PT Sentra Food Indonesia Tbk, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk, dan PT Wahana Interfood Nusantara Tbk.

Anggota Tim Panel Ahli Katadata Insight Center Mulya Amri menambahkan penilaian ini didasarkan pada ketersediaan data setiap perusahaan yang tertuang dalam laporan keberlanjutan (sustainability report) terbaru yang dapat diakses melalui situs perusahaan per Juni 2022.

Laporan keberlanjutan tersebut dipublikasikan oleh perusahaan sesuai dengan Standard Global Reporting Initiative (GRI) dan memenuhi persyaratan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 51/POJK.03/2017.

"Selain Laporan Keberlanjutan, kami juga menggunakan data-data terkait lainnya sesuai dengan sektor masing-masing," ujar Mulya.

Menurut Mulya, belakangan ini semakin banyak perusahaan yang terdorong membangun reputasi secara positif dengan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam strategi bisnis perusahaan.

Apalagi, lanjutnya, di tengah krisis iklim dan tuntutan konsumen yang meningkat, perusahaan dituntut untuk bertanggung jawab dalam menjalankan operasional perusahaan yang berdampak baik terhadap lingkungan dan sosial.

"Melalui pemberian apresiasi tersebut diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk memaparkan data-data secara lengkap," ungkap Mulya dan menambahkan, pada tahun depan penilaian akan diperluas ke sektor-sektor lainnya.

Baca juga: Kemenparekraf dinilai telah prioritaskan keberlanjutan lingkungan
Baca juga: Usung keberlanjutan, ini strategi KKP kelola perikanan kakap-kerapu laut dalam
Baca juga: B20 Sustainability 4.0 Awards tingkatkan praktik keberlanjutan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022