Kami imbau masyarakat tetap siaga dan waspada, meskipun banjir saat ini berangsur surut, tetapi curah hujan masih cukup tinggi
Kapuas Hulu (ANTARA) - Banjir yang melanda 16 desa di enam kecamatan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sejak Rabu (24/8), berangsur surut, namun masyarakat diimbau mewaspadai dan siaga kemungkinan banjir susulan karena curah hujan hingga saat ini masih tinggi.

"Kami imbau masyarakat tetap siaga dan waspada, meskipun banjir saat ini berangsur surut, tetapi curah hujan masih cukup tinggi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas Hulu Gunawan di Putussibau, Kapuas Hulu, Sabtu.

Disampaikan Gunawan, banjir di Kapuas Hulu disebabkan curah hujan yang tinggi dari Hulu Kapuas (perhuluan) mengakibatkan Sungai Kapuas dan sungai lainnya meluap, sehingga berdampak terhadap hilir terutama daerah pesisir sungai.

Dia menyebutkan selama bulan Agustus 2022, sudah dua kali banjir merendam sejumlah wilayah di Kapuas Hulu.

Baca juga: Banjir rendam 16 desa di Kapuas Hulu

Banjir pertama terjadi pada 5 sampai dengan 6 Agustus 2022, yang mengakibatkan dua warga Kapuas Hulu meninggal dunia dan banjir kembali terjadi pada Rabu (24/8), hingga Jumat (26/8) malam kondisi banjir masih merendam sejumlah daerah di wilayah Kapuas Hulu.

"Tidak tertutup kemungkinan banjir kembali terjadi, jika kondisi cuaca selalu hujan deras dan ekstrem," jelasnya.

Menurut dia, banjir yang terjadi sejak 24 hingga 26 Agustus 2022 itu merendam 364 rumah warga yang mengakibatkan 2.080 warga Kapuas Hulu terdampak banjir yang tersebar di 16 desa di enam kecamatan.

Bahkan sejumlah fasilitas umum, baik itu akses jalan maupun gedung sekolah dan fasilitas pelayanan publik lainnya juga ikut terendam, mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu.

Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu imbau masyarakat siaga banjir
 
Kondisi banjir di Kapuas Hulu Kalimantan Barat berangsur surut, namun sejumlah dataran rendah masih tergenang air, salah satunya di wilayah Kecamatan Putussibau Selatan. ANTARA/Teofilusianto Timotius/am.


Menurut Gunawan, masyarakat Kapuas Hulu pada umumnya sudah terbiasa menghadapi bencana banjir, bahkan sejumlah masyarakat selalu siaga membuat panggung untuk penyimpanan barang dan tempat tidur apabila Sungai Kapuas meluap.

"Meskipun terbiasa dengan kondisi banjir, namun jangan sampai masyarakat menganggap itu bencana biasa, harus selalu siaga dan waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat banjir melanda," ucapnya.

"Kondisi saat ini banjir berangsur surut, tetapi masih ada sejumlah dataran rendah yang tergenang air, kami terus melakukan monitoring dan membantu evakuasi terhadap korban banjir saat bencana banjir terjadi," kata dia.

Selain itu, mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga terhadap bencana alam.

"Kepada pihak kecamatan dan desa kami minta agar sesegera mungkin melaporkan setiap kejadian bencana di wilayahnya masing-masing, agar mempermudah mengambil langkah apabila terjadi hal darurat," pesan Gunawan.

Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu perkuat ketahanan pangan mulai tingkat desa

Baca juga: Tujuh rumah warga di Kapuas Hulu rusak akibat angin puting beliung

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022