Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan angka terkonfirmasi positif harian di Indonesia bertambah 4.170 kasus pada Sabtu hingga pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus penularan harian tertinggi sebanyak 1.912 kasus, 713 orang sembuh, dan dua orang meninggal dunia.

Provinsi kedua dengan kasus penularan tertinggi harian, yakni di Jawa Barat sebanyak 879 kasus, 536 orang dinyatakan sembuh, dan nihil kasus kematian. Sedangkan Banten 462 orang terkonfirmasi positif, 266 jiwa sembuh, dan nihil kasus kematian.

Baca juga: Satgas COVID-19 IDI rekomendasikan pengoptimalan kebijakan pandemi

Jawa Timur menjadi provinsi berikutnya yang melaporkan penambahan kasus terkonfirmasi positif harian sebanyak 298 kasus, 332 orang sembuh, dan dua kasus kematian. Jawa Tengah menjadi provinsi kelima tertinggi kasus terkonfirmasi positif harian pada Sabtu, yakni sebanyak 101 orang, 62 jiwa sembuh, dan dua kasus kematian.

Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 sebanyak 6.343.076 kasus. Angka kesembuhan bertambah 2.514 orang sehingga total mencapai 6.137.394. Adapun angka kematian bertambah 15 orang dan total sejak Maret 2020 sebanyak 157.493 jiwa.

Sementara jumlah kasus aktif bertambah 1.641 orang, spesimen yang diperiksa 81.575, dan yang dinyatakan suspek 6.021 jiwa pada Sabtu.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengharapkan agar proses pembelajaran tatap muka (PTM) yang saat ini tengah berjalan dimonitor dengan hati-hati mengingat masih ada risiko penularan.

Baca juga: Satgas IDI: Vaksinasi penguat kedua efektif tingkatkan perlindungan

Baca juga: Satgas IDI: Pemerintah lebih baik utamakan capai target dosis ketiga


"IDI tidak putus-putusnya mengatakan bahwa untuk PTM yang sudah 100 persen harus dimonitor hati-hati. Ikuti SKB empat menteri," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 IDI Dr. dr. Erlina Burhan.

Erlina mengingatkan bahwa saat ini masih terdapat potensi penularan. COVID-19 juga tidak hanya masuk ke saluran pernapasan, tapi reseptor berada di lokasi lain, sehingga virus bisa ditemukan di bagian lain dari tubuh, bahkan COVID-19 bisa menyebabkan peradangan otot jantung atau myocarditis, yang jika tidak diatasi bisa berakibat fatal.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022