Lebak (ANTARA) -
Tim Pencarian dan Pertolongan (Search And Rescue/SAR) gabungan menemukan nelayan asal Lebak bernama Jarman (40) dalam kondisi meninggal dunia, Rabu, setelah korban dinyatakan hilang akibat kapal yang ditumpangi terbalik diterjang ombak di perairan Binuangen.

"Kami evakuasi jenazah Jarman, warga Wanasalam, ke Puskesmas Binuangen dan diserahkan kepada keluarganya," kata Kepala Basarnas Banten Adil Triyanto di Lebak, Rabu.

Tim SAR gabungan pada hari kedua pencarian menemukan jenazah Jarman sekitar pukul 10.40 WIB sejauh 4 kilometer dari lokasi kejadian kecelakaan laut.

Kegiatan pencarian korban melibatkan personel Basarnas Banten, BPBD Lebak, HNSI Binuangen, BMKG Serang, Polairud Binuangen, TNI, Polri, relawan, warga, dan nelayan setempat. Mereka melakukan pencarian dengan pola creeping pada radius 3 mil laut dari lokasi kejadian dengan pencarian area seluas 24 mil laut dan panjang pencarian 22.04 mil laut.

Selain itu juga melakukan pencarian dengan penyisiran pantai dari Muara Binuangeun ke arah barat dan timur sejauh masing-masing 1,5 kilometer.

"Dengan pola pencarian seperti itu, akhirnya tim SAR gabungan menemukan jasad Jarman dalam kondisi sudah meninggal dunia," kata Adil.

Menurut dia, kecelakaan laut yang dialami nelayan Kabupaten Lebak terjadi pada Senin (29/8) malam setelah Kapal Motor Bintang mengalami mati mesin dan kemudian diterjang gelombang besar hingga terhempas.

Dalam peristiwa, dua rekan awak kapal bernama Iwan (45) dan Aming (43) selamat setelah dievakuasi tim SAR.

Adil Triyanto mengingatkan nelayan pesisir Kabupaten Lebak agar mewaspadai potensi terjadinya gelombang dengan ketinggian antara 2,5 sampai 4.0 meter.

"Dengan penemuan jasad Jarman maka tim SAR dibubarkan dan kembali kesatuan masing-masing," ujar Adil.

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022