Jakarta (ANTARA/JACX) - Pemerintah Indonesia tidak berhenti menyebarkan program vaksinasi COVID-19 dengan target 234.666.020 orang telah divaksin guna mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Hingga Minggu (4/9), jumlah penduduk yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama mencapai 203.417.526 orang dan dosis kedua 171.087.767 orang.

Namun di Twitter, akun @SorayaJouska menyimpulkan kasus COVID-19 menanjak pada akhir Juli 2022 justru karena orang-orang yang telah divaksin.

Akun dengan 43 pengikut itu menyebut kasus COVID-19 naik, padahal orang yang tidak divaksin dilarang mengakses tempat umum.

Unggahan itu pun disukai 165 pengguna lain, mendapatkan komentar dari 10 pengguna lain, dan diunggah ulang hingga 77 kali.

Berikut narasi pada unggahan tersebut:
“Orang ga divaksin dilarang mengakses tempat umum, artinya angka covid yang katanya menanjak saat ini sudah pasti disebarkan oleh orang2 yang sudah divaksin”

Lantas, benarkah peningkatan kasus COVID-19 disebabkan oleh orang-orang yang sudah divaksin?
 
Unggahan hoaks yang menyebut terjadi peningkatan kasus COVID-19 karena orang-orang telah divaksin. (Twitter)



Penjelasan:
Vaksin COVID-19 tidak dapat mereplikasi virus SARS-Cov-2. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menjelaskan bagaimana vaksin mRNA hanya memberikan instruksi kepada sel di dalam tubuh manusia untuk membuat protein yang memicu respon kekebalan tubuh manusia.

Sementara pada vaksin Sinovac yang merupakan tipe vaksin inaktif berasal dari virus yang dilemahkan, virus itu tidak dapat mereplikasi diri karena materi genetiknya sudah dihancurkan dengan panas, kimiawi, atau radiasi.

Namun, vaksin inaktif masih dapat memicu respon kekebalan tubuh.

ANTARA pernah mengklarifikasi bahwa vaksin inaktif tidak dapat memunculkan penyakit akibat virus.

Dengan demikian, klaim yang menyebut terjadi peningkatan kasus COVID-19 yang disebabkan orang-orang yang sudah divaksin merupakan hoaks.

Klaim: Kasus COVID-19 naik karena orang-orang sudah divaksin
Rating: Hoaks/Salah

Cek fakta: Misinformasi! Vaksin COVID-19 tiap 6 bulan sekali

Cek fakta: Hoaks! Vaksin COVID-19 sebabkan kerusakan organ tubuh anak

Baca juga: Bio Farma siapkan skema datangkan tiga kandidat vaksin Monkeypox

Baca juga: 61,13 juta jiwa penduduk Indonesia telah divaksin dosis penguat

Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022