Sistem peringatan dini banjir yang dipasang di hulu, yakni di Sungai Tondano, sama fungsinya dengan yang saat ini dipasang di Kota Manado,
Manado (ANTARA) - Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Operasi dan Pemeliharaan SDA Balai Sungai Wilayah Sulawesi (BWSS) I,  Iskandar Rahim mengatakan bahwa  Kota Manado, Sulawesi Utara, butuh peralatan sistem peringatan dini (Early Warning System) yang diletakkan hulu Sungai Tondano.

"Sistem peringatan dini banjir yang dipasang di hulu, yakni di Sungai Tondano, sama fungsinya dengan yang saat ini dipasang di Kota Manado," katanya di Manado, Rabu.

Ia menjelaskan cara kerja sistem peringatan dini di hulu ini akan terhubung dengan yang ada di bagian hilir, yakni di Kota Manado.

Menurut dia sistem peringatan dini yang ada di hulu ini, akan memberikan ruang yang cukup bagi warga yang ada di bagian hilir untuk bersiaga.

Misalnya, kata dia, ketika sistem peringatan dini banjir di hulu berbunyi, maka dalam waktu tertentu dapat diperkirakan volume air akan tiba di hilir atau Kota Manado.

"Perkiraan interval waktu inilah yang bisa dimanfaatkan warga untuk bersiaga apabila permukimannya berada di daerah rawan banjir," katanya.

Sistem peringatan dini seperti itu, kata dia, penting untuk mereduksi dampak-dampak yang ditimbulkan karena banjir.

"Di Makassar sudah ada sistem peringatan dini seperti itu," katanya.

Sungai Tondano di Kabupaten Minahasa (hulu) yang melintasi Kabupaten Minahasa Utara kerap memberikan kontribusi banjir di Kota Manado yang berada di hilir.

Kementerian PUPR saat ini sedang membangun Bendungan Kuwil Kawangkoan, di Kabupaten Minahasa Utara yang peran utamanya adalah mereduksi banjir di Kota Manado, demikian Iskandar Rahim.

Baca juga: Tiga sungai di Manado dikeruk untuk atasi banjir

Baca juga: Wapres dorong percepatan revitalisasi DAS Tondano

Baca juga: DAS Tondano Meluap, Manado Banjir

Baca juga: Lima kelurahan di Manado banjir setinggi 1 meter

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022