London (ANTARA News) - Pertemuan puncak Kelompok 20 (G-20) di London pada April mendatang harus menghasilkan berbagai pemecahan praktis atas krisis finansial global, Perdana menteri Inggris Gordon Brown menyatakan dalam wawancara yang disiarkan Jumat.

Inggris akan menjadi tuan konferensi tingkat tinggi (KTT) pada 2 April, sebagai kelanjutan pertemuan puncak krisis finansial G-20 pada Nopember lalu.

KTT akan mempertemukan para pembuat kebijakan dari negara-negara industri maju dan negara-negara berkembang, dalam upaya meredakan pelambatan ekonomi global dan menghentikan berulangnya kehancuran pasar kredit.

"Saya bertekad agar konferensi London tidak hanya mempertemukan para pembuat kebijakan ekonomi, tetapi juga mengambil langkah-langkah praktis yang diperlukan," kata Brown, menurut komentar yang disiarkan laman web koran Daily Telegraph, seperti dilaporkan Reuters.

Pada pertemuan puncak Nopembernya di Washington, kelompok itu bertekad akan menggunakan langkah-langkah stimulus fiskal untuk mendukung permintaan, mengambil kebijakan moneter bilamana diperlukan dan merombak pengawasan pasar finansial.

G-20 juga menyatakan akan memberikan perekonomian negara yang baru tumbuh pengaruh lebih besar dalam pembuatan kebijakan global, akan mendorong kapasitas Dana Moneter Internasional (IMF) guna membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi dan mendorong dicapainya terobosan dalam pembicaraan perdagangan dunia yang mengalami kemacetan.

Para anggota G-20 terdiri dari 19 negara, yakni Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan AS serta Uni Eropa (UE). (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009