Jakarta (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan ia dan jajarannya akan fokus dalam penanganan gejolak harga cabai yang disebutnya menjadi faktor utama terhadap tingkat inflasi di daerahnya.

Mahyeldi, yang hadir langsung di Istana Merdeka, Jakarta, untuk mengikuti arahan Presiden Joko Widodo terkait pengendalian inflasi daerah, menjelaskan bahwa tingginya harga cabai di wilayahnya terjadi karena adanya pergeseran petani yang beralih menanam bawang.

"Memang cabai tinggi karena 30 persen petani cabai beralih ke bawang, karena juga kelangkaan pupuk. Karena cabai ini kebutuhannya (penggunaan pupuk) tinggi dibandingkan bawang, harga pupuk juga tinggi naik hampir 100 persen," katanya kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta selepas kegiatan tersebut.

Guna mengendalikan gejolak harga cabai di Sumbar, Mahyeldi menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah provinsi tetangga di Sumatera yang memiliki kecukupan pasokan, bahkan juga provinsi lain di Jawa.

"Kita sudah koordinasi dengan provinsi tetangga (seperti) Riau, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu, jadi ada suplai (cabai) dari daerah tersebut dan juga Jawa," ujarnya.

Mahyeldi juga mengaku telah menggerakkan kelompok wanita tani dan aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Sumbar untuk menanam cabai dalam media tanam polybag.

Sumbar menjadi salah satu provinsi yang disorot oleh Presiden Jokowi saat menyampaikan arahannya terkait pengendalian inflasi daerah.

Berdasarkan data yang dipaparkan Presiden, Sumbar menempati posisi kedua dalam tingkat inflasi tertinggi year on year (YoY) sebesar 7,1 persen hanya "kalah" dari Jambi yang mencapai 7,7 persen.

Dalam arahannya Presiden meminta pemerintah daerah yang wilayahnya berada di jajaran inflasi tertinggi untuk segera melakukan intervensi.

Sumbar dan Jambi merupakan lima provinsi di Sumatera yang masuk dalam 10 provinsi dengan tingkat inflasi YoY tertinggi di seluruh Indonesia.

"Dan lima provinsi dan 10 provinsi. Hati-hati. Saya juga tidak tahu ini kenapa, tolong dilihat betul. Ini ada di Sumatera lima provinsi itu," ungkap Presiden.

Mahyeldi menjadi salah satu kepala daerah yang hadir langsung di Istana Merdeka mengikuti arahan Presiden Jokowi terkait pengendalian inflasi daerah.

Kegiatan itu turut dihadiri pula oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretariat Kabinet Pramono Anung.

Baca juga: Presiden cerita pengalaman tekan inflasi semasa Wali Kota Solo

Baca juga: Presiden Jokowi minta pemda dengan inflasi tinggi lakukan intervensi

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022