Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam membentuk Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT)-BP Batam.

"Tim ini merupakan komitmen BP Batam dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) dan menjadi perhatian dari Kepala BP Batam," ujar Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam Wahjoe Triwidijo Koentjoro dalami keterangan tertulis yang diterima Antara di Batam, Kepulauan Riau, Senin (12/9).

Wahjoe menyebut sebagian besar layanan publik seperti perizinan atau layanan badan usaha yang dikelola BP Batam telah menggunakan sistem elektronik atau digital. Oleh karena itu, guna menjamin keberlangsungan sistem elektronik tersebut, pihaknya membentuk Tim CSIRT-BP Batam.

Baca juga: Kepala BP Batam: Pembukaan perbatasan dorong pemulihan ekonomi Batam

"Bagaimana kemudian tim siber BP Batam bisa menangani serangan siber agar menjamin pelayanan publik berbasis teknologi bisa tetap berjalan lancar," katanya.

Sementara itu, Plt Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN, Hasto Prastowo mengapresiasi langkah BP Batam membentuk tim CSIRT-BP Batam.

Menurutnya, langkah tersebut sebagai salah satu upaya dalam mengoptimalkan penanggulangan ancaman kejahatan siber yang marak terjadi.

"Dengan adanya transformasi digital, dampaknya adalah permasalahan keamanan siber, untuk itu semuanya harus disiapkan dan diamankan," kata Hasto.

BSSN menerima berbagai laporan tentang serangan siber, hal itu menunjukkan bahwa sasaran serangan siber tersebut semakin luas dan tidak terbatas mulai dari perorangan, perusahaan atau instansi swasta sampai dengan institusi pemerintahan.

"Kita harus membentuk CSIRT di semua lini, BP Batam dapat menyampaikan kepada dunia industri untuk membentuk CSIRT, sifatnya kolaborasi, ketika ada indikasi perusakan sistem, sudah bisa mendeteksi dan bekerja sama untuk menyelesaikan, sehingga proses bisnis aman dan lancar," ucapnya.

Begitu juga yang disampaikan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi BP Batam Sylvia J Malaihollo bahwa isu dan ancaman serangan siber terhadap sistem elektronik saat ini terus meningkat dengan berbagai macam metode, teknik dan bentuk serangan.

Baca juga: Pemkot targetkan Batam jadi kota modern pada 2029

Baca juga: Batam jadi kota pengamat dalam U20 Mayors Summit 2022


"Layanan insiden siber CSIRT - BP Batam saat ini ada web defacement, DDOS, phising dan malware," ungkapnya.

Ia meyakini dengan dukungan dari seluruh pihak terkait, penanggulangan dan pemulihan terhadap sistem elektronik di BP Batam ketika insiden siber terjadi dapat teratasi.

"Memang bicara soal serangan siber kita tidak dapat menduga, oleh karenanya BP Batam proaktif melakukan koordinasi dengan BSSN dan belajar bagaimana melakukan manajemen insiden," kata dia.

Pembentukan Tim CSIRT-BP Batam sejalan sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Tim CSIRT diharapkan mampu menjawab tantangan keamanan siber di era transformasi digital saat ini.

Pewarta: Ilham Yude Pratama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022