Jakarta (ANTARA) - Laba bersih tahun berjalan PT Klinko Karya Imaji Tbk. (KLIN) sepanjang semester I-2022 naik hampir lima kali lipat jika dibandingkan periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy) menjadi Rp157,58 juta dari senilai Rp33,32 juta pada semester I-2021.

Direktur Utama KLIN Anggun Supanji dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, menyampaikan laba bersih tersebut diperoleh dari pendapatan yang juga meningkat 215 persen (yoy) dari Rp1,42 miliar pada semester I-2021 menjadi Rp3,06 miliar di semester I-2022.

Hasilnya, akumulasi saldo laba perusahaan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur ini mencapai Rp640,6 juta sampai dengan akhir Juni 2022 atau jauh melampaui total saldo laba per Desember 2021, yaitu sebesar Rp491,8 juta.

Adapun nilai fantastis tersebut mampu diraih perusahaan produsen alat kebersihan ramah lingkungan ini hanya dalam waktu enam bulan saja, salah satunya berkat peningkatan permintaan pasar domestik dan geliat ekspor yang kembali muncul setelah pandemi COVID-19 mulai melandai di sejumlah negara tujuan ekspor.

Anggun menjelaskan pendapatan utama dari produk alat kebersihan KLIN di tahun 2022 salah satunya ditopang oleh pasar ekspor. Pada Agustus 2022 lalu, Klinko telah mengirimkan satu unit kontainer ke Amerika Serikat (AS), dimana kerja sama ini akan kembali berlanjut sampai dengan akhir tahun 2022.

“Kami akan kembali mengirimkan 4-5 kontainer ke AS secara bertahap. Kinerja penjualan ekspor KLIN pada Januari-Juni 2022, tercatat sebesar Rp240,3 juta atau naik tiga kali lipat dibanding tahun lalu yang sebesar Rp82,9 juta,” ucap Anggun.

Lebih lanjut, target pasar ekspor ini meliputi tujuh negara di kawasan Asia Tenggara, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika. Pertumbuhan pendapatan ini terutama ditunjang dari penjualan domestik ke beberapa mitra distributor untuk varian keset lantai, kain pel, lobby duster, serta 16 variasi lainnya.

Sejak resmi beroperasi di tahun 2017, KLIN berkomitmen untuk menciptakan produk berupa alat-alat kebersihan ramah lingkungan yang bisa dipakai untuk kebutuhan rumah tangga sampai perusahaan. Tercatat, hampir 80 persen bahan baku KLIN berasal dari benang daur ulang yang diolah dari sisa kain-kain perca atau limbah tekstil.

Ia menyebutkan, Klinko juga segera meresmikan pabrik baru pada Oktober 2022, sesuai dengan rencana perseroan saat melantai di bursa, dimana penambahan pabrik itu akan berkontribusi pada peningkatan penjualan sebesar Rp8,3 miliar di tahun 2022. Dari jumlah tersebut, KLIN memproyeksikan kontribusi dari kegiatan ekspor meningkat sampai 25 persen.

“Produk-produk KLIN memiliki keunggulan tinggi di pasar domestik dan internasional, karena alat kebersihan ini pada dasarnya produk yang dipakai harian dengan intensitas guna yang tinggi, sehingga daya tahan dan kualitas jadi prioritas konsumen," ujarnya.

Selain itu, kata Anggun, Klinko juga mengusung prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam aktivitas operasional demi menciptakan bisnis yang berdampak positif pada lingkungan atau green environment.

Resmi menjadi perusahaan go public, emiten dengan kode KLIN tersebut telah menjual 230 juta lembar sahamnya atau 17,59 persen dari modal yang ditempatkan. Pasca Initial Public Offering (IPO), KLIN mulai menjalankan beberapa rencana perusahaan seperti membangun pabrik, kantor pusat, gudang bahan baku, dan fasilitas penunjang operasional.

“Ke depannya, pengembangan bisnis KLIN di pasar domestik dan internasional akan fokus pada implementasi strategi distribusi, salah satunya dengan memperkuat kerjasama ke saluran modern, B2B partner, dan e-commerce,” ungkap Anggun.

Baca juga: Klinko gunakan dana hasil IPO untuk perluas pangsa ekspor
Baca juga: OJK berharap jumlah emiten yang raih profit terus meningkat
Baca juga: SWA rilis perusahaan publik pencetak cuan tertinggi bagi investor

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022