Dengan berstandar industri, maka kualitas produk UMKM bisa terdongkrak dan lebih berdaya saing serta berpotensi masuk rantai nilai global.
"Rumah produksi bersama barangkali juga bisa diinisiasi oleh swasta dan ini tidak gratis, di mana para UMKM bisa makloon dan bayar di situ tentu dengan harga yang kompetitif," katanya dalam Webinar 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja: Startegi UMKM Indonesia Agar Naik Kelas dan Berdaya Saing Global yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Kemenkop UKM, lanjut Teten, nantinya bisa membantu dalam pengurusan izin edar dan sertifikasi halal produk-produk UMKM tersebut.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu mengemukakan pemerintah terus mendorong kualitas produk UMKM yang rata-rata masih buruk karena teknologi produksi yang digunakan mereka masih terbatas dan sangat sederhana.
Menurut Teten, rumah produksi bersama itu akan jadi solusi bagi para pelaku UMKM untuk bisa memproduksi produk mereka dengan kemasan yang lebih baik meski dalam skala kecil.
"Sekarang alhamdulillah sudah banyak swasta yang punya rumah produksi bersama, misalnya untuk produk kosmetik dan produk-produk beauty, itu sekarang diproduksi secara makloon di pabrik-pabrik dalam skala kecil. Jadi makloonnya tidak harus dalam jutaan piece atau ribuan piece. Sekarang pelaku UMKM produksi misalnya skin care sekarang itu bisa karena makloon," katanya.
Selain produk kosmetik, sistem makloon di rumah produksi bersama untuk produk makanan juga akan mendorong kualitas pengemasan yang lebih baik. Hal itu tentunya berdampak pada peningkatan omzet para pelaku UMKM.
"Jadi kita harap seperti Sinar Mas Group bisa membangun rumah-rumah produksi bagi UMKM sehingga para UMKM bisa makloon di situ sehingga produknya menjadi berkualitas," katanya.
Baca juga: Ekonom sebut penting arahkan produk UMKM agar diminati pasar
Baca juga: Kemenkop berkomitmen sediakan akses pembiayaan bagi UMKM
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
