“Peningkatan pelayanan publik perlu terus ditingkatkan agar tidak sekadar fokus pada proses yang justru memperpanjang birokrasi pelayanan, tetapi sebisa mungkin layanan yang diberikan mampu bergerak secara efisien dan mudah bagi masyarakat,” ujar dia di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan pada prinsipnya jangan mempersulit hal yang mudah dan yang sulit juga hendaknya harus lebih mudah.
Selain itu, layanan harus inklusif nondiskriminatif, serta tidak membedakan siapa yang dilayani.
“Seluruh bentuk layanan Ditjen Diktiristek tidak berbayar, sehingga kalau ada yg minta bayaran segera laporkan melalui kanal lapor.kemdikbud.go.id,” kata dia.
Baca juga: Kemendikbudristek sebut jalur mandiri tetap ada karena amanat UU
Dia menambahkan indikasi keberhasilan pengembangan zona integritas adalah terbangun kepercayaan publik, sehingga publik perlu mengetahui kebijakan tersebut.
Forum konsultasi publik merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pelayanan publik yang efektif, efisien cepat, tepat, mudah, murah, dan profesional.
Hal itu ditempuh dengan membangun layanan publik yang mengakomodasi aspirasi dan evaluasi publik serta melibatkan seluruh komponen ada.
Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Mohammad Sofwan Effendi mengatakan peningkatan kualitas layanan publik memerlukan komitmen pemberi layanan untuk memenuhi seluruh jenis dan standar layanan yang telah ditentukan.
“Semua komponen pegawai baik pimpinan dan staf, didorong agar melaksanakan tugas dan fungsi layanan sesuai proses bisnis dengan standar Service Level Agreement (SLA), sehingga realisasi output layanan dapat memuaskan pelanggan eksternal maupun internal,” kata dia.
Pengembangan zona integritas merupakan bagian pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang dimulai sejak tahun 2009 dan terus dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.
Baca juga: Kemendikbudristek sebut akan kurangi beban administrasi dosen
Baca juga: Kemendikbudristek tingkatkan pengawasan penerimaan jalur mandiri
Baca juga: Kemendikbudristek harapkan kampus kembangkan potensi mahasiswa
Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
