Jenewa (ANTARA) - Seorang anak yang terinfeksi virus Marburg mirip Ebola yang sangat menular di Ghana akhirnya meninggal, kata pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa.

Kematiannya menambah jumlah kasus korban meninggal di Ghana menjadi dua, sejak otoritas mencatat wabah pertama kali bulan lalu.

Wabah virus Marburg hanya yang kedua di Afrika Barat. Kasus pertama di kawasan tersebut ditemukan tahun lalu di Guinea.

Virus Marburg ditularkan ke manusia dari kelelawar buah (codot) dan menyebar ke kalangan manusia melalui kontak langsung lewat cairan tubuh, permukaan dan benda, kata WHO.

Anak tersebut, yang jenis kelamin dan usianya dirahasiakan, adalah satu dari dua kasus baru yang dilaporkan pekan lalu oleh WHO.

"Pekan lalu saya menyebutkan dua kasus tambahan. Yang satu adalah istri dari kasus indeks dan satu lagi adalah anak dari kasus indeks dan sayangnya anak tersebut meninggal. Namun, istri tersebut masih hidup dan kondisinya membaik," kata dokter WHO Ibrahima Soce Fall kepada awak media.

Kasus indeks adalah merujuk pada istilah untuk pasien pertama dari  wabah yang untuk pertama kali ditemukan otoritas kesehatan.

Kementerian Kesehatan Ghana hanya melaporkan tiga kasus terkonfirmasi dan pemeriksaan lebih lanjut masih harus dilakukan untuk kasus suspek keempat, kata Soce Fall.

Dua kasus pertama, di kawasan Ashanti di Ghana selatan, keduanya mengalami gejala seperti diare, demam, mual dan muntah, sebelum meninggal di rumah sakit, menurut WHO.

Namun demikian, satu dari dua kasus tersebut kemudian dinyatakan sebagai positif palsu.

Sumber: Reuters
Baca juga: Ghana nyatakan bebas virus Marburg yang mirip Ebola
Baca juga: Virus Marburg yang sangat menular menginfeksi dua orang di Ghana
Baca juga: Guinea konfirmasi kematian pertama virus Marburg di Afrika Barat

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022