kejadian yang telah memakan korban bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak
Pontianak (ANTARA) - Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat, Sebastianus Darwis terus mengingatkan masyarakat untuk menghindari kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) dalam rangka mencegah korban jiwa seperti yang terjadi baru-baru ini.

“Saya berpesan kepada masyarakat jangan lagi melakukan hal seperti aktivitas PETI, karena ini sangat berbahaya. Pikirkan dan utamakan keselamatan supaya tidak memakan korban jiwa," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.

Terkait upaya Pemkab Bengkayang dalam menangani persoalan PETI, Darwis mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya menertibkan penambangan ilegal tersebut.

Baca juga: Tim SAR cari puluhan korban tanah longsor PETI Bengkayang
Baca juga: SAR: Lima korban tanah longsor Peti di Bengkayang meninggal

Bupati menegaskan, pihaknya sudah mengerahkan lintas sektoral untuk mengatasi masalah PETI, khususnya upaya persuasif kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas PETI.

"Kami mengimbau kejadian yang telah memakan korban bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, sekaligus agar warga tak mengulangi hal yang sama, yakni mendulang emas secara ilegal," kata dia.

Sebelumnya, pada Kamis malam (15/9/2022) terjadi longsor di lubang gelondongan di Dusun Sencepu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang. Masyarakat yang melakukan PETI ikut tertimbun tanah galian saat mendulang atau mencari emas menggunakan peralatan tradisional,  bahkan dari kejadian tersebut memakan korban jiwa.

Bupati Bengkayan sempat meninjau langsung lokasi bencana  dan disambut Kepala BPBD Bengkayang, Kepala BPN, Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang Frengki Pabayo, Camat Lembah Bawang, Kades Kinande, Kades Janyat, serta jajaran TNI dan Polri, yang sudah lebih dulu berada di lokasi kejadian.

Baca juga: Malapetaka penambang ilegal Desa Buranga, menunggu solusi bersama

Pewarta: Dedi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022