Jakarta (ANTARA) - Dibangun pada akhir 1970-an dengan bantuan pemerintah China sebagai hibah untuk rakyat Afghanistan, Rumah Sakit Regional Mirwais merupakan rumah sakit regional utama di wilayah selatan Afghanistan.

Fasilitas yang semula dibangun untuk memberikan layanan kesehatan bagi sekitar 400.000 orang tersebut saat ini memberikan manfaat bagi lebih dari 5 juta orang. Rumah sakit itu lebih dikenal dengan sebutan Rumah Sakit China di kalangan masyarakat setempat.

"Rumah sakit ini melayani lima provinsi yaitu Zabul, Kandahar, Uruzgan, Helmand, dan Nimroz. Namun, kami juga menerima pasien dari zona tengah dan provinsi-provinsi di wilayah barat yakni Herat, Badghis, serta Farah. Jadi, ini menjadi rumah sakit utama bagi seluruh wilayah," ujar Nematullah Shirzad, kepala rumah sakit itu, kepada Xinhua.

"Ini adalah rumah sakit kompleks yang menerima berbagai jenis pasien," tambahnya.

Serupa dengan Rumah Sakit Regional Mirwais, Rumah Sakit Jamhoriat adalah pusat kesehatan utama lainnya yang dibangun oleh pemerintah China di Kabul.

Koalisi militer pimpinan Amerika Serikat pada Oktober 2001 menginvasi Afghanistan dengan dalih memerangi teror, dan menarik diri secara mendadak pada Agustus tahun lalu, meninggalkan banyak warga Afghanistan yang luka-luka dan fasilitas medis yang buruk.

"Di Jamhoriat, kami menerima 150 hingga 200 pasien darurat dan sekitar 80 hingga 120 pasien untuk dialisis setiap hari," kata praktisi medis Saadat Khan Zazai kepada Xinhua.

Rumah Sakit Jamhoriat, yang sebelumnya memiliki 110 tempat tidur, kini telah ditingkatkan menjadi pusat kesehatan dengan kapasitas 350 tempat tidur oleh pemerintah China. Sekarang, rumah sakit itu mampu menampung sekitar 200 pasien, sebut Zazai.

Faridoon, salah seorang pasien di rumah sakit tersebut, sedang menunggu untuk menjalani bedah otak.

"Ini adalah rumah sakit terbaik di Kabul dan saya berterima kasih kepada China karena membangun rumah sakit yang sangat lengkap yang menyediakan perawatan medis yang diperlukan bagi pasien," tuturnya.



 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022