Ambon (ANTARA) - Kepala Balai Taman Nasional Manusela, Provinsi Maluku, MHD Zaidi meminta para pendaki Gunung Binaiya untuk sementara tidak melalui jalur utara, karena belum disurvei sejak diaktifkan kembali.

“Jalur utara memang tidak pernah ditutup, tapi kita belum rekomendasikan pendaki untuk lewat jalur utara karena belum kita survei kondisinya sejak diaktifkan kembali,” kata Zaidi melalui pesan WhatsApp, di Ambon, Maluku, Selasa.

Menurutnya, kondisi jalan yang sudah terutup semak-semak dan kondisi sarana prasarana pendukung yang tidak memadai akan menyulitkan pendaki untuk menempuh jalur utara ini.

“Sebenarnya jalur itu aman saja untuk dilewati, tapi kondisi jalan sudah tertutup semak-semak dan kondisi sarana prasarana pendukung yang tidak memadai, pendaki mungkin akan kesulitan untuk menempuh jalur ini,” ujarnya.

Baca juga: Kuota pendakian Binaiya berpeluang dibuka hingga 70 persen

Menurut Zaidi, Balai TN Manusela tidak melarang para pendaki untuk melewati jalur utara tersebut, tetapi demi mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, alangkah baiknya hanya melewati jalur selatan saja.

“Tidak masalah kalau mau lewat jalur utara itu. Kami hanya merekomendasi para pendaki untuk tidak lewat jalur utara,” katanya.

Balai Taman Nasional Manusela pada 3 Agustus 2022 telah meningkatkan kuota kunjungan objek wisata alam Taman Nasional Manusela dari 30 persen hingga menjadi 50 persen.

Hal ini berdasarkan instruksi Bupati Maluku Tengah Nomor 443. 1/02/INS/2022 tanggal 21 Februari 2022 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 3 dan mengoptimalkan posko penanganan COVID-19 di tingkat negeri dan negeri administratif serta kelurahan untuk pengendalian penyebaran COVID-19.

Baca juga: Peneliti telusuri jejak hunian kuno di Manusela

Balai Taman Nasional Manusela menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat terhadap para wisatawan dengan mengacu pada prokes yang diterbitkan Menteri Kesehatan, di antaranya menjaga kebersihan lokasi wisata, melakukan pemeriksaan suhu tubuh, mewajibkan pengunjung menggunakan masker.

Selain itu, menerapkan pembatasan jumlah pengunjung berdasarkan daya dukung dan daya tampung kawasan, menerapkan jaga jarak antarpengunjung, dan memastikan tidak ada kerumunan untuk mencegah potensi penyebaran COVID-19.

Data per periode kuota kunjungan 30 persen dari Maret sampai Juli, jumlah pengunjung 140 orang. Untuk periode kuota kunjungan 50 persen, Agustus hingga September, jumlah pengunjung hanya 78 orang.

Baca juga: Data arkeologi Huamual-Manusela ditelusuri Balai Arkeologi Maluku

“Belum meningkat jika dilihat dari tren pengunjung bulanan. Kawasan kita memang dari awal pengunjungnya belum pernah mencapai daya dukung dan daya tampung. Pada bulan Agustus dikarenakan momen Hari Kemerdekaan dan permintaan kunjungan meningkat dan secara aturan terpenuhi sehingga ada kebijakan peningkatan kuota kunjungan,” katanya.

Pewarta: Winda Herman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022