Jakarta (ANTARA) - Laba perusahaan industri besar China turun 2,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam delapan bulan pertama 2022, tunjuk data resmi pada Selasa (27/9).

Perusahaan-perusahaan industri dengan pendapatan bisnis utama tahunan masing-masing minimal 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.113) mencatatkan laba gabungan mencapai 5,53 triliun yuan pada periode tersebut, kata Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.

Pendapatan gabungan dari perusahaan-perusahaan ini mempertahankan laju pertumbuhan yang lebih cepat selama periode tersebut, naik 8,4 persen (yoy) menjadi 87,89 triliun yuan, tunjuk data NBS.

Ahli statistik senior NBS Zhu Hong, yang menggarisbawahi peningkatan dalam struktur laba bisnis, mengatakan bahwa momentum kenaikan harga yang tertahan pada sejumlah komoditas meredakan tekanan pada produsen hilir.

Total 16 dari 41 industri besar mencatat pertumbuhan laba pada periode Januari-Agustus. Sektor manufaktur mesin dan peralatan listrik mencatat lonjakan laba 20,9 persen (yoy), sementara laba manufaktur bahan baku kimia dan produk kimia naik 5 persen.

Laba dari manufaktur barang-barang konsumen terus meningkat berkat serangkaian langkah prokonsumsi oleh pemerintah untuk menggenjot permintaan pasar, papar Zhu. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022