Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus menjalin sinergi dengan pemangku kepentingan terkait, yakni guru SMA/SMK se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), untuk melakukan penguatan moderasi beragama bagi generasi Z dan generasi milenial.

"Kami bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait untuk memberikan vaksinasi berupa moderasi beragama. Dalam konteks ini, kebijakan pentahelix yaitu melibatkan multipihak dalam penanggulangan radikal terorisme ini," kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid pada Sarasehan Penguatan Moderasi Beragama dan Pencegahan Radikalisme dan Ekstremisme di Kalangan Guru SMA/SMK di DIY di Yogyakarta, dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Bagi Nurwakhid, hal ini penting sebagai vaksinasi kepada para pelajar dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme di lingkungan sekolah. Seperti di D.I. Yogyakarta, sebagai kota pelajar, murid sekolah harus diberikan divaksinasi agar mereka kebal

Ia menjelaskan bahwa kebijakan pentahelix mendorong sinergi dengan pihak pemerintah, yaitu kementerian/lembaga/pemda, kemudian komunitas masyarakat keagamaan, termasuk NU dan  Muhammmadiyah, media, civitas academica, serta pelaku usaha.

Terkait dengan hal ini, para guru SMA/SMK atau sederajat di DIY ke depannya bisa memberikan imunitas kepada murid-murid.

"Kalau gurunya sudah moderat dan kuat dalam membangun moderasi beragama, insyaallah, akan ditransformasikan kepada anak didiknya. Ini penting untuk memutuskan kaderisasi paham radikal terorisme," ucap Nurwakhid.

Ia menegaskan bahwa moderasi beragama itu bukan moderasi agama. Disebut moderasi beragama karena agama itu sendiri sudah moderat.

"Sebaliknya, kalau enggak moderat itu biasanya lupa beragama," tuturnya.

Sarasehan diikuti kurang lebih 150 guru dari SMA/SMK sederajat dari D.I. Yogyakarta. Mereka berasal dari sekolah negeri, swasta, termasuk sekolah Kristen dan Katolik.

Hadir juga sebagai narasumber Dekan Fisipol UGM M. Najib Azca, Guru Besar Bidang Psikologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Sekar Ayu Aryani, dosen Pemberdayaan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, dan pengurus Aisyiyah Sri Roviana, dan Majelis Tarjih PP Muhammmadiyah Hamim Ilyas.

Baca juga: Stafsus: Moderasi beragama bisa disisipkan pada materi manasik haji
Baca juga: Kemenag: Moderasi beragama jadi solusi permasalahan keberagaman

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022