Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan buku berjudul “Jalan Baru Moderasi Beragama: Mensyukuri 66 Tahun Haedar Nashir” di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, pada Senin malam.

Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategi (LKKS) PP Muhammadiyah, Fajar Riza Ul Haq menjelaskan, buku tersebut berisi tentang peran aktif Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam menjaga agar organisasi menjadi kelompok yang tidak partisan dalam Pilpres 2024 supaya masyarakat tidak terbelah meski berbeda-beda pilihan.

“Di dalam pemikiran Pak Haedar, makna dan semangat moderasi beragama tak hanya berimplikasi pada kehidupan keagamaan. Toleran, inklusif, terbuka, menghargai perbedaan," kata Fajar saat dijumpai di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat.

Lebih dari itu, semangat moderasi yang ditawarkan oleh Haedar adalah menjaga keseimbangan pada posisi di tengah.

Fajar mengatakan, semangat dasar itulah yang memotivasi PP Muhammadiyah untuk membuat satu buku yang berisi rumusan tentang hal tersebut bertepatan dengan momentum merayakan 66 tahun Haedar Nashir.

Baca juga: Haedar Nashir: Muhammadiyah bersikap netral masalah hak angket
Baca juga: Abdul Mu'ti harap semua pihak bersabar menanti hasil akhir Pemilu


Pada acara peluncuran buku tersebut, Presiden Joko Widodo juga turut memberikan ucapan selamat melalui sebuah video. Dalam video tersebut, Jokowi menyampaikan semangat moderasi dengan berpijak pada pencarian solusi jalan tengah sangat dibutuhkan Indonesia yang majemuk.

"Semangat moderasi yang berpijak pada filosofi siger tengah, mencari titik keseimbangan, mencari solusi jalan tengah dan sangat dibutuhkan bangsa Indonesia yang majemuk untuk merawat persaudaraan dan persatuan," ujar Jokowi.

Acara peluncuran buku tersebut juga dihadiri oleh beberapa tokoh negeri dan pejabat pemerintah. Antara lain Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK)
 Muhadjir Effendy.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendikbudristek Nadiem Makarim serta Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Hadir pula Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dan Ketua Umum PGI Pdt Gomar Gultom.
Baca juga: Ketum Muhammadiyah sebut capres harus beretika luhur dan siap kalah
Baca juga: PP Muhammadiyah: Seruan moral para akademisi harus direspons positif


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024