BLUD menjadi payung hukum dalam pengelolaan keuangan di SMK
Padang (ANTARA) -
Sebanyak 28 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Sumatera Barat resmi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang diharapkan mampu lebih fleksibel dalam pengelolaan keuangan sehingga bisa meningkatkan mutu dan kualitas lulusannya.
 
"Ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong SMK se-Sumbar agar lebih maju dan berdaya. Dengan status sebagai BLUD ini, maka Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain harus turut andil memajukan sekolah," katanya saat menyerahkan SK di Padang, Rabu.
 
Mahyeldi mencontohkan salah satu peran OPD lain dalam membantu memajukan sekolah adalah dengan membeli produk yang dihasilkan oleh SMK.
 
Misalnya batik yang dihasilkan SMKN 8 Padang, Dinas Pariwisata harus ikut membantu untuk promosinya. Pegawai di OPD juga bisa didorong untuk memakai dan membeli produk batik hasil karya siswa SMK.

Baca juga: Sebanyak 35 SMK Negeri di Jabar resmi jadi BLUD
 
Gubernur menyebut selama ini SMK N di daerah itu sering terkendala dalam pengembangan Teaching Factory (TEFA) terutama dalam hal pengelolaan keuangan.
 
Sekarang setelah menjadi BLUD persoalan pengelolaan keuangan itu bisa diatasi karena sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah.
 
"BLUD menjadi payung hukum dalam pengelolaan keuangan di SMK sehingga pengembangan Teaching Factory (TEFA) selama ini mengalami kendala di SMK bisa teratasi," katanya.
 
Di kesempatan tersebut Gubernur juga mengunjungi beberapa gerai pameran UMKM yang ada di Aula Kantor Gubernur. Ada salah satu gerai yang menarik perhatian yaitu gerai SMK 2 Payakumbuh yang menciptakan alat pemotongan sapi.

Baca juga: Peraturan Menteri tentang SMK BLUD segera diterbitkan
 
Gubernur mengapresiasi alat pemotongan sapi tersebut menurutnya alat tersebut sangat bermanfaat untuk memudahkan proses pemotongan hewan qurban nantinya, pihaknya juga akan memfasilitasi masjid-masjid untuk memiliki alat pemotong sapi tersebut.
 
"Alat potong sapi ini merupakan suatu inovasi yang luar biasa, selain memudahkan proses penyembelihan dengan alat ini hewan qurban yang akan dipotong tidak stres dan mengamuk," ucapnya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Barlius, mengatakan tujuan kegiatan peluncuran BLUD ini untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan siswa dalam menciptakan berbagai macam karya yang memiliki nilai jual dan mampu bersaing di pasar kerja, mengembangkan bakat potensi dan kreatifitas siswa, serta penguatan kelembagaan SMK.
 
Dengan BLUD juga membuat pelayanan di SMK Negeri menjadi efektif dan efisien karena pihak sekolah bebas berinovasi dan penerapan BLUD di SMK di dukung dengan adanya penerapan Teaching Factory (TEFA).

Baca juga: Sekolah vokasi Kemenperin olah darah sapi jadi pupuk organik cair

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022