Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (PB Perbakin) Joni Supriyanto mengungkapkan berbagai langkah dalam meningkatkan prestasi olahraga menembak Indonesia.

Pertama adalah rehabilitasi fisik. Perbakin saat ini tengah gencar membangun berbagai fasilitas kelas dunia seperti pembangunan lapangan 10 meter, 25 meter, dan 50 meter, serta final hall di berbagai daerah, termasuk Lapangan Tembak Senayan, Jakarta.

"Kami juga menyiapkan peralatan dan perlengkapan menembak terkini dan membangun fasilitas mess atlet dan fasilitas penunjang lainnya," kata Joni di Lapangan Menembak, Jakarta, Rabu.

Langkah kedua adalah pembinaan dan latihan. Saat ini, PB Perbakin membina 135 atlet dari 34 provinsi. Lalu juga 25 pelatih dan staf profesional, serta mendatangkan lima pelatih asing dari Korea, Iran, dan India.

Langkah ketiga, memperbanyak kompetisi. Setiap bulan, minimal bergulir satu kejuaraan menembak baik itu target, reaksi, maupun berburu.

"Selain itu, kami rutin mengirim atlet Indonesia dalam kompetisi regional dan internasional," ujar Joni.

Dari serangkaian upaya tersebut, Joni berharap prestasi menembak Indonesia terus meningkat.

Menembak adalah salah satu cabang olahraga unggulan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Baca juga: Sarah Ayu tatap Kejuaraan Dunia Menembak Reaksi 2022 di Thailand

Dengan perencanaan pembinaan yang baik, prestasi olahraga menembak Indonesia telah terbukti mengalami peningkatan.

Misalnya dalam dua edisi SEA Games terakhir. Pada SEA Games 2019 di Filipina, menembak meraih tujuh emas, tiga perak, dan dua perunggu.

Kemudian meningkat dalam SEA Games 2021 di Vietnam tahun ini dengan delapan medali emas, enam perak, dan dua perunggu.

Selain itu, pada Asian Games 2018 yang bergulir di Jakarta-Palembang, menembak menyumbang satu perak.

Puncaknya dalam Olimpiade 2020 di Tokyo tahun lalu menembak menempatkan satu wakil Indonesia yakni Vidya Rafika Toyyiba.

Belum lagi, single event. Indonesia yang rutin mengirim atlet ke berbagai ajang internasional menuai prestasi membanggakan.

Misalnya dalam level Asia, Indonesia berhasil membawa pulang dua emas, satu perak, empat perunggu dalam Australasia Handgun Championship 2019.

Kemudian meraih satu perunggu dalam gelaran World Cup ISSF Rifle & Pistol di India pada 2021. Dalam tahun yang sama di Asian Airgun Championship di Kazakhstan, skuad Merah Putih membawa pulang lima emas dan tiga perak.

Baca juga: Cabang menembak gelar kualifikasi pertama PON XXI/2024 Aceh-Sumut

Tahun ini, Indonesia juga sukses besar saat menjadi tuan rumah ISSF Grand Prix Rifle & Pistol di Jakarta dengan menjadi juara umum setelah meraih enam emas, delapan perak, dua perunggu dalam .

Prestasi tersebut berlanjut dengan meraih tiga perak dan satu perunggu dalam Thailand Open Championship 2022.

Tak hanya di Asia, Perbakin juga mengirim sejumlah atlet di kejuaraan yang bergulir di Eropa. Pada 2021 di Hungaria Open, Indonesia mendulang satu emas, satu perak, dan satu perunggu.

Pada tahun yang sama, Indonesia juga mengikuti ISSF World Cup Rifle Pistol Shootgun di Kroasia dan mampu menjadi finalis.

Tahun ini, perak berhasil dibawa pulang dalam Running Target World Championship 2022.

Dari Afrika, Indonesia juga menjadi finalis ISSF World Cup Rifle Pistol 2022 di Mesir.

Joni mengungkapkan Perbakin akan terus mengirimkan atlet ke berbagai kejuaraan internasional untuk meningkatkan pengalaman dan prestasi petembak Indonesia.

"Kita akan menjadi tuan rumah ISSF World Cup Rifle Pistol & Shotgun pada 2023. Selain itu, kami juga menargetkan meraih medali dalam Asian Games 2023 di Hangzhou, China, dan tentu saja medali di Olimpade Paris 2024," pungkas Joni.

Baca juga: Indonesia tuan rumah kualifikasi petembak Asia menuju Olimpiade Paris

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022