Banda Aceh (ANTARA News) - Proses pendaftaran pemilih untuk ambil bagian dalam pemilihan kepala daerah (gubernur, bupati/walikota dan wakilnya) di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) berlangsung lancar tanpa gangguan sedikit pun. "Hingga saat ini, proses pendaftaran pemilih yang mulai dilakukan sejak 1 April 2006 itu berlangsung lancar di kabupaten/kota di Aceh. Bahkan pendaftaran pemilih di sejumlah wilayah telah mencapai 70 persen," kata Ketua Komite Independen Pemilihan (KIP) Provinsi NAD, M Jafar kepada ANTARA News di Banda Aceh, Sabtu. Ia menyebutkan jumlah calon pemilih yang akan memperoleh hak suaranya pada Pilkada gubernur/wakil dan 17 bupati/walikota serta para wakilnya yang direncanakan paling lambat September 2006 itu diperkirakan mencapai 2,6 - 2,7 juta jiwa. Namun demikian, tambahnya, untuk menentukan jadwal Pilkada di NAD itu sangat tergantung pada pengesahan Rancangan Undang Undang tentang Pemerintahan di Aceh (RUUPA). "Jadwal pelaksanaan Pilkada itu sangat ditentukan oleh pengesahan RUUPA yang saat ini sedang dalam pembahasan di DPR RI. Kalau RUUPA itu disahkan pada Mei maka kemungkinan besar kita menggelar Pilkada September 2006," katanya. Lebih lanjut, Jafar menjelaskan untuk pelaksanaan Pilkada secara langsung untuk memilih gubernur dan wakilnya itu diperkirakan menghabiskan dana Rp34 miliar. Sementara dana yang dibutuhkan untuk pilkada bupati/walikota serta wakilnya itu bervariasi antara Rp2 miliar hingga Rp10 miliar. "Bervariasinya dana untuk Pilkada bupati/walikota itu sangat tergantung pada masing-masing kabupaten/kota. Artinya, kebutuhan dana itu sangat tergantung pada jumlah penduduk dan luasnya wilayah dari kabupaten/kota bersangkutan," tambahnya. Dia menyebutkan pelaksanaan Pilkada gubernur/wakil dan 17 bupati/walikota serta wakilnya di NAD itu melibatkan sekitar 64 ribu petugas , termasuk petugas di tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di seluruh desa di Aceh.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006