Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo berharap sekolah berkonsep "net zero carbon" menjadi standar baru bangunan sekolah negeri di Jakarta.

Karena, kata pimpinan Komisi Bidang Kesra tersebut, saat ini baru ada empat sekolah "net zero carbon" yang mengadopsi konsep masa depan dengan keramahan lingkungannya.

"Kami harap tidak berhenti di empat sekolah ini saja. Kita jadikan ini standar baru bangunan sekolah negeri," kata Anggara dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Anggara mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menargetkan semua sekolah negeri di Jakarta memiliki bangunan dengan adopsi konsep masa depan lingkungan itu.

"Kalau ini terwujud akan menambah kebanggaan para peserta didik sekolah negeri Jakarta," tuturnya.

Baca juga: Gubernur DKI resmikan "Sekolah Net Zero" 2022

Namun Anggara juga mengingatkan agar Pemprov DKI Jakarta memperhatikan keterbatasan sekolah negeri khususnya di kelurahan yang belum memiliki sekolah baik tingkat SD, SMP maupun SMA.

"Harus diingat juga kita punya tugas memenuhi kebutuhan dasar akses pendidikan. Nyatanya masih ada 165 kelurahan yang belum memiliki SMA, 89 kelurahan belum punya SMP dan 16 kelurahan belum punya SD," katanya.

Penambahan sekolah itu, kata Anggara, sangat penting karena saat ini banyak yang sulit bersaing masuk sekolah negeri akibat keterbatasan kuota.

"Dengan sistem zonasi sekarang, kan kasihan wilayah yang tidak punya sekolah. Kami minta Pemprov DKI percepat pembangunan sekolah-sekolah ini dengan konsep net zero ini," tutur Aanggara.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan empat sekolah "Net Zero" di SD Negeri Ragunan 08 di Jakarta sebagai bagian dari upaya memajukan pendidikan sesuai perubahan zaman.

"Hari ini, Jakarta resmi menjadi tempat pertama sekolah negeri yang memiliki 'net zero school'", kata Anies Baswedan di Jakarta, Rabu (28/9).

Baca juga: Sekolah bersertifikat bangunan sehat di DKI perlu diperbanyak

"Sekolah Net Zero 2022" adalah bangunan sekolah berkonsep emisi rendah karbon, hemat saat dioperasikan serta sebagian besar kebutuhan energinya berasal dari energi terbarukan.

Konkretnya rancang bangun gedungnya mengoptimalkan ventilasi alam dan pencahayaan alami sehingga mengurangi emisi gas karbon akibat penggunaan energi listrik.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta membangun "Sekolah Net Zero" di empat lokasi dengan menggunakan APBD senilai Rp126 miliar dan merupakan sekolah percontohan menuju target Jakarta menuju kota emisi nol pada 2050.

Empat "Sekolah Net Zero" itu adalah SD Negeri Ragunan 08 di Kecamatan Pasar Minggu dan SD Negeri Duren Sawit 14 di Kecamatan Duren sawit. Kemudian SD Negeri Grogol Selatan 09 di Kecamatan Kebayoran dan SMA 96 Jakarta di Kecamatan Cengkareng.
Baca juga: Jakbar ajukan tiga sekolah berkonsep "Net Zero Carbon"

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022