Jakarta (ANTARA) -
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menyebut Bursa Karbon atau IDX Carbon menargetkan sebanyak 96 pengguna jasa pada akhir tahun 2024.

Dengan demikian, ditargetkan a​​​kan ada penambahan sebanyak 50 pengguna jasa sepanjang tahun ini.

"Target tahun ini kita akan menambah 50 pengguna jasa. Di akhir tahun itu kita punya 96 pengguna jasa," ujar Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik saat sesi doorstop di Ruang Seminar 3 BEI, Jakarta, Senin.

Sampai saat ini, Ia mengungkapkan terdapat sebanyak 48 pengguna jasa, atau meningkat cukup signifikan dibandingkan saat peluncuran pada 26 September 2023 lalu yang sebanyak 15 pengguna jasa.

"Kalau terkait Bursa Karbon sampai saat ini sudah ada 48 pengguna jasa, dari 15 pengguna jasa pada saat kita luncurkan di akhir 26 September 2023," ujar Jeffrey.

Dalam kesempatan ini, Ia menyebut BEI akan terus melakukan diskusi dan sosialisasi kepada ekosistem, terutama kepada para perusahaan tercatat.

"Ekosistem paling dekat adalah para perusahaan tercatat, yang akan kami ajak diskusi untuk antisipasi memanfaatkan keberadaan Bursa Karbon untuk mendukung strategi mereka ke arah Net Zero Emission," ujar Jeffrey.

Selain itu, lanjutnya, setiap perusahaan tercatat juga mulai menyusun Roadmap Net Zero Emissions (NZE), dimana investor asing saat ini tidak hanya memperhatikan performa keuangan perusahaan dalam keputusan investasi, namun, juga memperhatikan faktor Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang sangat penting.

Ia menyebut akan mengajak seluruh perusahaan, baik perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.

"Dari mana saja, pihak-pihak yang memenuhi persyaratan sebagai pengguna bursa karbon kami undang untuk bisa jadi pengguna," ujar Jeffrey.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyebut bahwa penerapan sistem reward and punishment dapat membangun ekosistem pendukung pengembangan bursa karbon dan pencapaian net zero emission.

“Sebagai contoh, untuk mencapai net zero emission, itu mungkin juga perlu adanya reward and punishment, misalnya melalui bursa karbon dan batas atas emisi industri,” ujar Inarno.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024