Kami sebagai ketua kelompok tani juga seringkali mengikuti pameran untuk mempromosikan produk pertanian di wilayah Banten
Lebak (ANTARA) -
Kelompok Sekar Tani Pandeglang mampu memenuhi permintaan komoditas hortikultura berupa aneka sayuran, kunyit, dan jahe, di sejumlah pasar di Provinsi Banten.
 
Ketua Kelompok Sekar Tani Pandeglang Hj Ida di Lebak, Banten, Minggu, mengatakan kelompok tani yang dibinanya itu mampu memasok kebutuhan produk hortikultura, termasuk beragam sayuran, kunyit, dan jahe di Banten dan mampu meningkatkan pendapatan petani di Desa Saruni, Kecamatan Majasari, Pandeglang.
 
Kelompok tani tersebut, lanjut dia, menggarap puluhan hektare lahan di kaki Gunung Karang yang cukup subur, dengan anggota sekitar 40 petani dan mampu menghasilkan pendapatan rata-rata Rp9-15 juta/bulan.
 
Ia mengatakan setiap pekan para petani binanya itu selalu panen aneka sayuran, mulai ketimun, tomat, cabai merah, kacang panjang, terung, pare, jahe, dan kunyit. Selain itu mereka juga mengembangkan penangkaran benih tanaman keras seperti albasia, mahoni, alkasia, rambutan, durian dan petai.

Hasil panen hortikultura tersebut, lanjutnya, ditampung oleh tengkulak dan dipasarkan ke sejumlah daerah di Pandeglang, Rangkasbitung dan Serang.

Baca juga: 25 petani milenial asal Lebak-Banten dikirim magang ke Jepang

Para petani, kata dia, juga petani membuka usaha rumahan dengan memproduksi minuman jahe merah sebagai obat herbal untuk penyembuhan masuk angin.
 
"Kami mendorong para anggota meningkatkan kesejahteraan mereka dengan mengelola usaha pertanian," kata Hj Ida saat ditemui di stan pameran UMKM di Lebak guna meningkatkan omzet pendapatan.
 
Para petani, kata dia, juga diminta memperluas pemasaran hasil produksi pertanian, antara lain dengan memanfaatkan teknologi digital atau pemasaran secara online, serta memanfaatkan sosial media untuk kemudian memberi layanan antar langsung ke rumah konsumen untuk wilayah Pandeglang.
 
"Kami sebagai ketua kelompok tani juga seringkali mengikuti pameran untuk mempromosikan produk pertanian di wilayah Banten," katanya. Termasuk selama lima hari pihaknya mengikuti pameran UMKM di Kabupaten Lebak. 
 
Produk hortikultura yang dijual pada pameran itu, kata dia, lebih murah dibandingkan harga di pasar. "Kami tentu sangat terbantu dengan mengikuti pameran tersebut," kata Ida yang merahasiakan omzet selama mengikuti pameran.

Baca juga: Banyak dikonsumsi penderita diabetes, permintaan gula semut Lebak naik
 
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022