Jakarta (ANTARA/JACX) - Tragedi Kanjuruhan Malang tercatat sebagai musibah terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia lantaran menewaskan 174 orang dan melukai lebih dari 300 orang lainnya.

Pascaperistiwa yang berlangsung pada 1 Oktober 2022 itu, sejumlah spekulasi tentang penyebab kejadian kelam tersebut masih saja bergulir di media sosial.

Pengguna Twitter dengan 121 pengikut turut membagikan alasan terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Melalui cuitannya pada 2 Oktober 2022, pengguna Twitter itu menuliskan insiden usai pertandingan terjadi akibat bentrok antarpendukung klub sepak bola di Jawa Timur, yakni suporter Arema FC dan Persebaya.

"Silahkan dukung klub namapun, tapi tak perlu marah & ngamuk kalau yg didukung kalah. Terus salah penanganan, jadi gitu dah!," demikian isi narasi yang dimuat dalam cuitan di Twitter tersebut. 

Namun, benarkah bentrokan suporter Arema vs Persebaya jadi penyabab tragedi Kanjuruhan?
 
Tangkapan layar berisi narasi yang menyatakan bentrokan suporter Arema dan Persebaya penyabab tragedi Kanjuruhan (Twitter)


Penjelasan:
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, merujuk berita ANTARA, menegaskan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, bukan diakibatkan oleh bentrok antara suporter Persebaya dan Arema FC.

"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antara suporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton," kata Mahfud.

Mantan hakim konstitusi itu juga menjelaskan tidak ditemukan korban pemukulan ataupun penganiayaan antarsuporter dalam kejadian tersebut.

Menurut dia, para korban itu umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas.

Dengan demikian, isu soal penyabab tragedi Kanjuruhan karena bentrokan suporter Arema vs Persebaya dipastikan hoaks.

Klaim: Bentrokan suporter Arema vs Persebaya penyabab tragedi Kanjuruhan
Rating: Hoaks

Cek fakta: Hoaks! Pernyataan FIFA tentang ancaman pembekuan kompetisi sepak bola Indonesia selama 8 tahun

Baca juga: Presiden Arema FC siap bertanggung jawab penuh atas tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Pemerintah minta Menpora panggil PSSI terkait peraturan pertandingan

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022