Didapatkan hasil bahwa 58 persen masyarakat DKI Jakarta memiliki kesiapan untuk menonton siaran televisi digital.
Jakarta (ANTARA) - Hasil monitoring dan evaluasi (monev) Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jakarta menunjukkan bahwa 58 persen masyarakat DKI Jakarta memiliki kesiapan untuk menonton siaran televisi digital.

"Didapatkan hasil bahwa 58 persen masyarakat DKI Jakarta memiliki kesiapan untuk menonton siaran televisi digital," kata Koordinator Peneliti Monev Nursatyo menyampaikan hasil monev yang dirumuskan bersama tim peneliti lain dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Selasa.

Perhitungan tersebut dilihat dari aspek tentang kesiapan masyarakat DKI Jakarta menuju penghentian siaran analog atau Analog Switch Off (ASO). Beberapa indikator yang diukur, yaitu kepemilikan perangkat TV digital, kepemilikan set top box (STB) dan berlangganan televisi berbayar.

Dalam perinciannya, hasil monev terkait aspek tersebut menunjukkan bahwa 48,7 persen masyarakat DKI Jakarta telah memiliki perangkat TV digital, 13,3 persen menyatakan telah memiliki STB, dan 9,3 persen menyatakan berlangganan TV berbayar.

Hasil monev terkait aspek sikap responden mengenai siaran digital juga menunjukkan bahwa sikap masyarakat DKI Jakarta mengenai siaran digital sebagian besar adalah positif dengan persentase sebesar 50,7 persen, sementara mereka yang masuk kategori sikap netral sebesar 48,7 persen.

"Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat DKI Jakarta mendukung kebijakan siaran televisi digital," katanya pula.

Aspek lainnya yakni tentang aspek pengetahuan responden mengenai siaran digital, hasil monev menunjukkan bahwa 47,3 persen masyarakat DKI Jakarta telah mengetahui bahwa Indonesia saat ini sedang dalam proses digitalisasi penyiaran.

Namun, katanya lagi, soal kapan penghentian siaran analog (ASO) diselenggarakan, penggunaan STB, serta manfaat siaran digital, mayoritas masyarakat DKI Jakarta belum mengetahuinya.

Dalam perhitungan statistik terkait aspek tersebut menunjukkan bahwa 39 persen masyarakat DKI Jakarta memiliki pengetahuan yang rendah tentang penyiaran digital, hanya 26 persen masyarakat DKI Jakarta yang memiliki pengetahuan yang tinggi tentang penyiaran digital.

"Sumber informasi tentang penyiaran siaran televisi digital lebih banyak didapatkan dari Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang disiarkan televisi dan siaran berita di televisi," ujarnya pula.

Adapun terkait aspek perilaku masyarakat DKI Jakarta dalam menonton siaran televisi, hasil monev menunjukkan sebesar 38 persen masyarakat DKI Jakarta menonton televisi 2 hingga 3 kali dalam seminggu, dan 50 persen masyarakat DKI Jakarta menonton selama kurang dari satu jam per hari.

"Sebagian besar masyarakat DKI Jakarta, 67,6 persen menonton televisi untuk mendapatkan informasi/berita. Sementara masyarakat yang menonton televisi untuk menyaksikan film/sinetron sebesar 47,3 persen," katanya lagi.

Anggota KPID Jakarta sekaligus Koordinator Program Monev Bambang Pamungkas meyakini bahwa saat ini tingkat kesiapan masyarakat di Jakarta menyambut ASO menuju penyiaran TV digital akan terus mengalami peningkatan, seiring upaya Pemerintah terus melakukan upaya sosialisasi melalui berbagai kegiatan secara masif.

"Di kondisi awal bulan Juni-Juli 2022 saat dilakukan pengambilan sampel dinilai masih rendah yaitu di bawah 60 persen," katanya lagi.

Mengacu data hasil monev dan kondisi perkembangan terkini, ujarnya pula, KPID Jakarta menilai bahwa wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) secara keseluruhan sudah siap melaksanakan ASO, terlebih wilayah Jakarta sebagai wilayah kerja KPID Jakarta.

"Meski begitu, para pemangku kebijakan dan lembaga penyiaran seharusnya tetap terus berupaya semaksimal memenuhi standar kelayakan suatu daerah sebagai syarat melaksanakan kegiatan ASO," ujarnya pula.

Data monev terkait kesiapan masyarakat DKI Jakarta menyambut penyiaran TV Digital 2022 itu diambil dari 150 responden yang dihimpun pada Juni hingga Juli 2022. Responden diambil dari enam wilayah DKI Jakarta secara proporsional.

Hasil monev tersebut diinisiasi oleh KPID Jakarta bekerja sama dengan tiga Program Studi Ilmu Komunikasi dari perguruan tinggi, yaitu Universitas Nasional, Universitas Pancasila serta Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP).
Baca juga: TVOne bagikan perangkat pendukung TV digital ke 2.711 warga Cilincing
Baca juga: ASO Jabodetabek resmi berlangsung 5 Oktober 2022

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022