Hasil pertanian bisa buat cadangan makanan untuk keluarga, bahkan juga bisa menjadi income keluarga ...
Semarang (ANTARA) -
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak mahasiswa terus membangun dan mengembangkan sektor pertanian sebagai upaya mengantisipasi krisis pangan akibat faktor internal maupun eksternal.

"Hasil pertanian bisa buat cadangan makanan untuk keluarga, bahkan juga bisa menjadi income keluarga dan harganya ini lebih mahal karena organik," katanya di Semarang, Selasa.

Ia menyebut pertanian sekarang tidak selalu identik dengan kebutuhan lahan yang luas karena di pekarangan rumah pun dapat menjadi tempat bercocok tanam.

"Banyak lho saat ini yang berbisnis memulai pertanian-pertanian di lahan-lahan pekarangan. Dindingnya dibikin bertingkat, ada kubis, macam-macam. Itu tidak hanya bisa buat cadangan makanan untuk keluarga, tapi juga menjadi income keluarga dan harganya ini lebih mahal karena organik," ujarnya.

Baca juga: DPR RI dorong negara G20 atasi krisis pangan

Wagub pun meminta mahasiswa untuk berpikir kritis memecahkan berbagai persoalan pertanian seperti cara menyiasati agar harga komoditas pertanian tidak anjlok saat panen raya dan membangun jejaring dengan para pemangku kepentingan bidang pertanian.

Ia menyebut pertanian merupakan sektor strategis yang berkaitan dengan ketahanan pangan pada suatu daerah atau negara.

"Salah satu ketahanan kita adalah ya pertanian, dan itu menjadi fondasi bagaimana kekuatan negara itu diuji. Perang Ukrania-Rusia menimbulkan krisis pangan di negara-negara yang biasa mendapatkan pasokan komoditas pertanian, dari kedua negara yang berperang," katanya.

Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, menceritakan pengalamannya saat melakukan lawatan ke Jerman belum lama ini dan mendapati masyarakat negara setempat yang kesulitan mendapatkan bahan pangan, lantaran mereka tidak memberikan perhatian pada soal tanaman pertanian, namun fokus pada peternakan.

Baca juga: Sri Mulyani: Perubahan iklim ancaman global yang sangat serius

"Setelah itu saya mengunjungi beberapa negara Eropa, ternyata dampaknya juga luar biasa. Selain harga minyak naik, bahan baku pokok makanan juga berkurang. Utamanya ada di negara Jerman yang notabenenya negara Jerman ini, masyarakatnya untuk pertanian tidak dipikirkan," ujarnya.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022