Jakarta (ANTARA) - Sidang Umum Dewan Olimpiade Asia (OCA) ke-41 di Kamboja, Selasa, diawali dengan mengheningkan cipta untuk korban Tragedi Kanjuruhan pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya, 1 Oktober lalu.

Pelaksana Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Harry Warganegara mengonfirmasi kepada ANTARA, Selasa malam, keluarga besar OCA turut berduka cita atas tragedi yang menewaskan 125 jiwa tersebut.

Sidang Umum OCA dihadiri Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Sekretaris Jenderal Association of National Olympic Committee (ANOC) Gunila Lindberg, dan 45 delegasi Komite Olimpiade Nasional (NOC) di Asia.

Baca juga: Asian Games Hangzhou akan dimulai 23 September 2023

Harry hadir mewakili NOC Indonesia bersama Komite Eksekutif Jadi Rajagukguk, Wakil Sekretaris Jenderal III Josephine Tampubolon, serta Hubungan Internasional Lilla Hovart.

Mereka hadir dengan mengenakan pita hitam sebagai bentuk belasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Satu hari sebelumnya di lokasi yang sama, sesi mengheningkan cipta selama satu menit untuk korban Tragedi Kanjuruhan juga dilakukan dalam pertemuan Dewan Eksekutif OCA.

Penjabat Presiden OCA, Raja Randhir Singh, meminta seluruh anggota Dewan Eksekutif untuk berdiri diam sebagai tanda penghormatan.

"Ini adalah tragedi yang mengerikan dan kami menyampaikan belasungkawa kami untuk mereka yang kehilangan nyawa di lapangan sepak bola. Kami mengheningkan cipta selama satu menit untuk menunjukkan rasa hormat kami," kata Raja Randhir Singh.

Baca juga: Mesir ingin ajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2036

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022