Kami sangat menyayangkan itu terjadi lagi
Denpasar (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Bali segera mengumpulkan pengurus Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali membahas warga negara asing yang viral  menduduki pelinggih (tempat suci) di Pura Trate Bang, Tabanan.

"Saya mau kumpulkan lagi asosiasi guide (pemandu), Asita, terutama HPI, saya ajak bicara urusan begini, termasuk juga saya akan koordinasi dengan pihak Dinas PMA (Pemajuan Masyarakat Adat), karena dia akan membawahi para bendesa," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Kamis.

WNA laki-laki yang belum diketahui asalnya itu pertama kali mengunggah foto dirinya sedang duduk di sebuah balai pelinggih yang berada di kawasan Kebun Raya Bali, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan melalui akun Instagram bernama @dreamchaser_travelling.

Sejak foto tersebut ramai pada Sabtu (1/10),  Dispar Bali langsung menghubungi Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan untuk segera memeriksa yang terjadi.

"Kami sangat menyayangkan itu terjadi lagi, karena memang kita sudah mengingatkan para pihak agar tetap berkoordinasi dengan pengelola daya tarik wisata (DTW) khususnya yang masalah pura ini. Itu harus betul-betul diperhatikan, karena memang ketidaktahuan atau kurang informasi terkait hal itu," ujarnya.

Baca juga: Sudikerta minta aparat usut bule naik tempat suci di pura Bali

Baca juga: Imigrasi periksa WNA Australia yang viral panjat pohon di pura


Sebelum nantinya mengumpulkan asosiasi terkait seperti Asita dan HPI, Tjok Bagus mengatakan bahwa selama ini pihaknya telah menyampaikan arahan kepada pemandu wisata.

Ia menegaskan bahwa Bali identik dengan pariwisata budaya, dan yang terjadi mencemari simbol agama Hindu yang disucikan.

"Mudah-mudahan itu segera diselesaikan, saya masih menunggu laporan dari Kadis Pariwisata Tabanan dan juga kepada para guide, saya pikir guide yang mendapatkan lisensi itu sudah tahu, tapi sepertinya WNA ini ke sana tidak pakai tour guide," kata Tjok Bagus kepada media.

Apabila nantinya terbukti WNA tersebut datang ke Pura Trate Bang menggunakan pemandu, Kadispar Bali menyebut akan memanggil pemandu tersebut, seperti hal serupa yang dilakukan Pemprov Bali selama ini.

Sementara untuk WNA yang berfoto di atas pelinggih pura hingga kini belum dapat terkonfirmasi kehadirannya bersama pemandu atau berwisata secara mandiri mengandalkan peta.

Tjok Bagus juga mengatakan bahwa kabarnya WNA tersebut mengambil gambar di Pura Trate Bang saat enam bulan yang lalu, sehingga pihaknya akan lebih berhati-hati dalam menindaklanjuti kasus ini.

"Saya minta pertimbangan dulu seperti apa langkah-langkah kita, karena kita harus hati-hati sekarang menyikapi ini, kita tidak boleh terburu-buru, tetapi jelas kalau sudah mencederai karena kita sudah komit pariwisata kita pariwisata budaya," ujarnya di Denpasar.

Baca juga: Kemenparekraf ajak delegasi GPDRR 2022 datangi Pura Taman Ayun di Bali

Baca juga: Yayasan Puri Kauhan Ubud gelar Workshop Pengelolaan Sampah Pura

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022