Karachi (ANTARA News) - Sedikitnya 45 orang tewas dan puluhan cedera akibat ledakan bom di perhelatan Muslim Suni di kota bandar Karachi, Pakistan, Selasa, kata pejabat. Sumber rumah sakit menyatakan 45 orang tewas dan puluhan cedera akibat ledakan di taman Mishtar dalam ibadah ribuan Muslim Suni untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad. Menteri Dalam Negeri Aftab Ahmed Khan Sherpao menyatakan jumlah korban tewas 40 orang. "Sampai sekarang, jumlah korban tewas 40 orang, tapi kami tidak tahu pasti jumlah yang cedera," katanya kepada Reuters. Petugas di rumah sakit daerah Karachi menyatakan menerima 21 jasad, tapi stasiun televisi mengabarkan rumah sakit lain di kota Pakistan selatan itu menerima jenazah lebih banyak. Gambar televisi menunjukkan jasad tergeletak di tanah dan yang cedera dibawa ke rumahsakit dengan kombi sesudah ledakan tersebut. "Yang kami tahu saat ini ialah bahwa ada ledakan dan korban luka, yang dibawa ke rumahsakit," kata Jehangir Mirza, inspektur jenderal polisi di propinsi Sindh, kepada Reuters. "Saya saat ini tidak dapat mengatakan jumlah yang cedera," katanya. Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas kejadian itu, tapi kekerasan aliran antara Suni dan Syiah melanda Pakistan, terutama Karachi, dua dasawarsa terahir. Pada bulan Februari, sedikit-dikitnya 40 orang tewas akibat pembom bunuh diri menyerang jemaah Syiah di kota Hangu di propinsi Batas Barat Laut, Pakistan. Seorang pemimpin terkenal Syiah selamat dari usaha pembunuhan pekan lalu di Karachi, Pakistan selatan, kata polisi. Hassan Turabi, ketua tingkat provinsi Islami Tehrik, kelompok utama Syiah Pakistan, selamat tanpa cedera sesudah bom disembunyikan di bawah kereta buah meledak dalam jarak beberapa meter ketika ia masuk ke dalam mobilnya di rumahnya. Dua pengawalnya dan seorang sedang lewat cedera dalam ledakan itu, yang terjadi di daerah timur kota pelabuhan tersebut, daerah yang sering dilanda serangan aliran dengan tersangka kelompok garis keras masyarakat mayoritas Suni. "Kami sedang menyelidiki peristiwa itu, namun tampaknya Turabi adalah sasaran bom tersebut, yang agaknya diledakkan dengan pengendali jarak jauh," kata perwira senior polisi, Niaz Siddiqui, kepada AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006