Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan pihaknya menunggu momentum tepat dalam mengumumkan calon presiden dalam pemilihan umum tahun 2024.

"Ibu Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan telah teruji dalam sejarah melahirkan banyak kepemimpinan, baik di tingkat kabupaten, kota, provinsi, bahkan nasional," ungkap Said dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Menurutnya, sejarah telah membentuk kewaskitaan Megawati dalam menentukan pemimpin di semua tingkatan pemerintahan, sehingga sangat banyak aspek yang beliau pertimbangkan dalam menentukan calon pemimpin.

Beberapa prinsip teguh yang senantiasa dipegang Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut misalnya, pemimpin harus setia dan berpegang teguh pada negara kesatuan, Pancasila, konstitusi, dan memahami betul kebhinekaan Indonesia sebagai fondasi berfikir dan bertindak. Elektabilitas, rekam jejak integritas, dan kapabilitas pun juga menjadi salah satu pertimbangan,

Pertimbangan lainnya yakni PDI Perjuangan sebagaimana mandat Kongres V, memutuskan untuk mengembalikan jalan politik pembangunan jangka panjang yang ditetapkan oleh dua kamar parlemen atau artinya ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Hal ini untuk memastikan pemerintahan lima tahunan patuh dan tunduk pada arah pembangunan jangka panjang tersebut.

Di sisi lain, Said mengungkapkan pertimbangan lainnya yakni Indonesia yang masih menghadapi ancaman krisis pangan dan energi, oleh sebab itu tenaga dan pikiran PDI Perjuangan tersentral menyelesaikan berbagai masalah rakyat tersebut.

"Setelah laku batin dan berbagai perhitungan Ibu Megawati selesai, pada akhirnya beliau selaku mandataris Kongres Partai yang diberikan kewenangan prerogatif akan memutuskan siapa Calon Presiden dari PDI Perjuangan. Namun yang jelas dalam waktu dekat, sebab perintah beliau konsentrasi tenaga dan pikiran PDI Perjuangan membantu pemerintah menyelesaikan masalah-masalah di atas," tuturnya.

Meskipun secara regulasi PDI Perjuangan dapat mengajukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sendiri, namun dirinya menegaskan PDI Perjuangan memandang penting untuk bergotong royong memilih mitra koalisi.

Pertimbangan mitra koalisi juga harus simetris dengan garis dan perjuangan ideologis PDI Perjuangan, contohnya yakni PDI Perjuangan tidak akan berjalan beriring dengan kekuatan yang mengedepankan politik identitas, hingga membawa-bawa suku, agama dan ras untuk memenangkan pemilihan.

"PDI Perjuangan tidak akan bergandengan dengan kekuatan yang mencemari masjid dan tempat tempat ibadah untuk nafsu kekuasaan. Bagi kami, masjid dan tempat ibadah lainnya adalah obor penerang dan pembawa kesejukan, kedamaian, serta ketakwaan. Oleh sebab itu kami perlu memastikan mitra koalisi teguh menyangkut hal-hal seperti ini," tegas Said.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022