"Sejak 2010 kami sudah melakukan inisiatif-inisiatif untuk melakukan restorasi ataupun penanaman mangrove. Ada kerja sama perusahaan dengan komunitas ataupun BUMDes dari sisi corporate social responsibility (CSR),"
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan investasi dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi PT Indika Energy Tbk manyatakan telah menjalankan program restorasi hutan mangrove di Indonesia terhitung sejak tahun 2010.

Chief Human Capital Officer Indika Energy Leonardus Herwindo dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Selasa mengatakan program itu tidak hanya membantu pemerintah menurunkan emisi karbon dan menghalau perubahan iklim, tetapi juga meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.

"Sejak 2010 kami sudah melakukan inisiatif-inisiatif untuk melakukan restorasi ataupun penanaman mangrove. Ada kerja sama perusahaan dengan komunitas ataupun BUMDes dari sisi corporate social responsibility (CSR)," kata Leonardus.

Indika Energy melalui anak usahanya Cirebon Power telah menanam lebih dari 80 ribu mangrove di wilayah operasi perseroan di Cirebon, Jawa Barat, pada tahun 2010.

Leonardus menuturkan setelah pihaknya mencanangkan diversifikasi pada 2018, inisiatif restorasi mangrove menjadi lebih intensif dilakukan di berbagai daerah.

Pada 2019, perseroan juga menanam mangrove di area Jakarta Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dengan jumlah penanaman mencapai lebih dari 2.000 bibit.

Setelah dua tahun berselang, Indika Energy juga menanam 21 ribu mangrove di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Papua Barat, Banten, dan Jawa Barat.

Kemudian, tahun ini perseroan melalui anak usaha lainnya juga menanam mangrove di Sorong, Papua, dan Purwakarta di Jawa Barat dengan jumlah mencapai 5.000 bibit.

"Ini adalah inisiatif baik secara individual perusahaan maupun secara grup di Indika Energy dalam melakukan restorasi maupun rehabilitasi mangrove di area-area di mana kami beroperasi," terang Leonardus.

Lebih lanjut ia menyampaikan mangrove punya manfaat untuk meningkatkan ekowisata, salah satunya kegiatan pariwisata berbasis lingkungan yang mengutamakan aspek konservasi, pemberdayaan masyarakat, dan pendidikan.

Oleh karena itu, Cirebon Power aktif menanam mangrove dan saat ini sedang mengupayakan pengembangan kawasan ekowisata mangrove dengan membangun sekitar 1.000 meter lintasan di atas mangrove.

Kemudian, perseroan juga membangun pasar apung, pasar tradisional, dan juga transportasi kapal menuju hutan mangrove dengan melibatkan para nelayan dan BUMDes.

Menurut Leonardus, pihaknya tidak hanya menggalakkan kegiatan penanaman, tetapi juga pemanfaatan hutan mangrove untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat melalui ekowisata maupun penyediaan sumber makanan alternatif dari mangrove.

Indika Energy berkomitmen untuk terus melanjutkan kerja sama restorasi mangrove dengan BUMDes, masyarakat sekitar, maupun pemangku kepentingan lainnya.

"Kami kini sedang dalam tahap diskusi untuk melakukan restorasi mangrove lebih luas baik di area operasi ataupun area lain di Indonesia," ujar Leonardus.

"Diskusi dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) merupakan flagship program kami tahun 2022-2023 yang tentunya merupakan program jangka panjang yang tidak hanya berakhir satu atau dua tahun, namun untuk jangka panjang memastikan keberlanjutan itu terjadi," katanya.
Baca juga: Indika Energy garap setrum hijau selaras dengan transisi energi G20
Baca juga: Indika Energy akan bangun PLTS 12 MWp di Maluku Utara
Baca juga: Indika Energy targetkan separuh pendapatan tak lagi ditopang batu bara

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022