Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, saringan sampah Kali Ciliwung mampu mencegat sampah lebih dari 20 ton per hari yang selalu memenuhi Pintu Air Manggarai dan Karet.

"Ketika dibuat saringan di Kali Ciliwung, yang InsyaAllah di Desember selesai, harapannya Pintu Air Manggarai-Karet lebih terhindar dari potensi sampah yang masuk lewat Ciliwung dan lain-lain," kata Anies saat acara "Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan" di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Selasa malam.

Anies mengatakan, banjir terjadi ketika sampah tidak disaring, membuat permukaan air Pintu Air Manggarai dan Karet meningkat. Ketika meningkat, maka Kanal Banjir Barat yang menjadi tempat muara Sungai Mampang, Sungai Krukut, kemudian menjadi melambat karena permukaan di Kanal Banjir Timur meningkat.

"Dengan adanya saringan sampah di Kali Ciliwung, sampah-sampah yang terbawa oleh sungai akan berhenti di pintu air," kata Anies.

Saringan sampah ini juga berpotensi mengurangi volume sampah di Kali Ciliwung mencapai 52 ton per hari.

​​​​​​Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Asep Kuswanto berharap dengan saringan sampah yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang ditargetkan pada Desember selesai, semua sampah yang mengalir di Ciliwung bisa ditampung di saringan tersebut.

Baca juga: Jaktim bangun saluran air untuk antisipasi banjir di Duren Sawit
Baca juga: Anies kerahkan truk damkar untuk antisipasi banjir di Ibu Kota

Sebelumnya,  Anies Baswedan mengimbau warga menerapkan kebiasaan memilah sampah, seperti di "Jakarta Recycle Center" (JRC) sebagai Pusat Daur Ulang Sampah Terpadu, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Pemilahan sampah di kawasan Pesanggrahan ini dinilai sudah berhasil mereduksi sampah sampai sebanyak 60 hingga 70 persen.

Pernyataan itu disampaikan Anies di depan lebih dari 3.700 Ketua Bidang Pengelolaan Sampah RW dan nominator peraih "Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan" se-DKI Jakarta.
 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022