Puskesmas menjalankan peran 'tracing' ke wilayah
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) memperkuat pelacakan (tracing) kasus tuberkulosis (TBC) di setiap wilayah daerah itu guna menekan penyebarannya.

"Puskesmas menjalankan peran 'tracing' ke wilayah untuk mencari orang yang bergejala TBC. Itu terbukti efektif untuk mencari temuan kasus baru," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta, Erizon Safari, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Pelacakan tersebut, lanjut Erizon, perlu dilakukan agar pihaknya dapat melakukan pencegahan penyebaran TBC di lingkungan sejak dini.

Nantinya, rumah sakit selaku pihak yang merawat pasien TBC akan memberikan informasi ke puskesmas kelurahan dan kecamatan terkait tempat pasien tinggal.

Baca juga: Jakarta tuan rumah pertemuan internasional bahas pemberantasan TBC

Berdasarkan informasi tersebut, puskesmas akan bergerak menelusuri tempat tinggal pasien untuk mencari tahu kemungkinan adanya warga lain yang tertular TBC.

Selain itu, tambahnya, pihak puskesmas juga bisa memberikan edukasi kepada warga terkait gejala TBC dan cara untuk menanggulanginya.

"Jika memiliki gejala batuk selama dua minggu tanpa henti. Langsung saja memeriksa kesehatan ke puskesmas dan rumah sakit," jelas dia.

Saat ini, tercatat ada penambahan 6.000 kasus TBC di wilayah Jakarta Barat. Data itu terhitung dari Januari hingga September 2022.

Baca juga: Pemkot Jakbar gelar pemeriksaan karyawan untuk menanggulangi TBC

Dengan adanya pola penanganan pelacakan tersebut, dia berharap kasus TBC di wilayah kecamatan dan kelurahan bisa ditekan.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022