Windhoek (ANTARA) - Namibia kembali melaporkan adanya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Zambezi, yang terletak di ujung timur laut negara itu, demikian menurut para pejabat pertanian dalam pernyataannya, Sabtu (16/10).

Ketua Petugas Veteriner (Chief Veterinary Officer) Namibia Albertina Shilongo mengatakan wilayah konstituensi Kabbe Selatan dan Utara dinyatakan sebagai area yang terinfeksi PMK, sementara seluruh wilayah Zambezi dinyatakan sebagai area pengelolaan penyakit atau Disease Management Area (DMA).

Shilongi mengatakan pihaknya sedang melakukan pengawasan PMK secara intensif untuk menetapkan tingkat wabah. Pihaknya juga melarang pergerakan semua hewan berkuku belah atau cloven-hoof yang hendak keluar dan melalui area terkontrol DMA.

Semua izin masuk dan keluar dari DMA, yang sebelumnya dikeluarkan, kini telah dibatalkan dan ditarik kembali; kecuali hewan dari zona terinfeksi PMK lain untuk rumah potong hewan ekspor.

Pemerintah Namibia juga melarang pengangkutan keluar dan melalui area DMA untuk komoditas yang berpotensi menular, seperti jangat, kulit, satwa hasil olahraga berburu, rumput, dan bahan tanaman. Shilongo mengatakan pihaknya akan mulai memberikan vaksin kepada hewan ternak untuk melawan PMK pada pekan depan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022