Jakarta (ANTARA) - Atase Pertahanan KBRI Canberra Laksma TNI Oka Wirayudha mengatakan bahwa pendekatan humanitarian yang dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mencerminkan kebijakan politik luar negeri Indonesia, yaitu bebas aktif.

"Kita sebagai negara dengan politik luar negeri bebas aktif menunjukkan aktifnya kita, Indonesia, menjaga stabilitas keamanan dunia," ucap Oka yang dikutip dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, dipantau dari Jakarta, Rabu.

Oka menjelaskan bahwa Panglima TNI dengan aktif melakukan pendekatan humanitarian atau pendekatan yang berdasarkan pada kemanusiaan dengan negara-negara lain.

"Pendekatan humanitarian yang dilakukan oleh beliau itu pada dasarnya adalah beliau mencari titik pemahaman agar dapat bertemu dari beberapa pihak menjadi satu," tuturnya.

Titik pemahaman tersebut, bagi Oka, adalah masalah kemanusiaan. Semua manusia memiliki nilai kemanusiaan, baik kombatan, tentara, maupun pihak-pihak yang berkonflik. Semuanya memiliki nilai kemanusiaan.

"Nah, di situlah poin dasar. Nilai kemanusiaan inilah yang diangkat untuk menciptakan sebuah perdamaian tanpa harus saling menyerang," ucap Oka.

Baca juga: Rektor UI: Indonesia miliki politik bebas aktif hadapi krisis global

Baca juga: Indonesia diminta untuk bebas aktif wujudkan perdamaian di Ukraina


Dengan demikian, korban yang berjatuhan dan kesengsaraan yang dialami oleh masyarakat dapat dicegah.

Sehingga, tutur Oka melanjutkan, pendekatan-pendekatan seperti pembangunan, peningkatan kesejahteraan masyarakat di perbatasan ini akan membangun kesadaran bagaimana masing-masing negara saling membutuhkan satu sama lain atau interdependensi.

Potensi-potensi kerja sama yang dikembangkan oleh Indonesia dengan negara lain pun mencakup capacity building atau pengembangan kemampuan.

Ini juga menunjukkan bagaimana keinginan negara-negara di kawasan, termasuk negara tetangga maupun global, untuk meningkatkan trust and confidence antara Indonesia dengan mereka, kata Oka.

"Kita tidak sempurna. Selalu beliau menyampaikan bahwa tidak ada kesempurnaan di antara kita, sehingga kita harus saling mengisi itu," ucapnya.

Baca juga: Pengamat: Lawatan Jokowi ke Rusia-Ukraina pertegas posisi bebas aktif

Oleh karena itu, kata Oka, ketika Panglima TNI mempromosikan sebuah pemahaman bahwa perdamaian adalah segalanya, Panglima melakukannya dengan menyentuh hal-hal yang mendasar dari kebutuhan manusia, yaitu kesejahteraan, sehingga ada kerja sama yang ditawarkan oleh negara-negara mitra berupa pengembangan infrastruktur yang bisa dilakukan oleh angkatan bersenjata.

"Ini sangat menarik, karena bicara prosperity (kesejateraan) ini akan menjadi kepentingan bersama dari semua negara yang terlibat. Dengan demikian, permusuhan bukanlah menjadi hal yang utama, konflik bukan menjadi hal yang utama, tetapi kebersamaan," tutur Oka.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022