Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah menerapkan tiga strategi dalam penanganan pandemi COVID-19 di tengah ketidakpastian global, mulai dari menekan agar COVID-19 memiliki risiko terendah, mengantisipasi kesulitan pangan hingga menjaga keberlangsungan sektor usaha.

"Seperti kita ketahui, dunia saat ini menghadapi situasi tidak baik dan juga Indonesia. Dalam situasi seperti itu pemerintah memiliki 3 strategi dalam menangani COVID-19," jelas Moeldoko dalam paparan laporan Capaian Kinerja 2022 pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis.

Dia menyampaikan Indonesia saat ini menghadapi situasi kritikal, di mana ada krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan global dan bahkan menuju krisis perubahan iklim. Situasi internal Indonesia juga perlu diwaspadai dengan adanya dinamika tahun politik dan potensi radikalisme akibat politik identitas.

Meskipun dalam situasi demikian, kata dia, pemerintah mampu menangani pandemi COVID-19 dengan tiga strategi yang dijalankan.

Baca juga: Pemerintah luncurkan Buku Laporan Capaian Kinerja 2022

Baca juga: Survei Indometer: 80 persen publik puas dengan kinerja Presiden Jokowi


Strategi pertama yakni bagaimana pemerintah menekan agar COVID-19 memiliki risiko terendah. Menurutnya, Indonesia memiliki posisi yang cukup baik di dunia dalam penyelesaian COVID-19. Hal itu berkat kolaborasi pemerintah dengan seluruh masyarakat.

"Gotong-royong telah kita wujudkan dengan sangat baik, di mana semua masyarakat terlibat untuk penanganan COVID-19. Masyarakat juga memiliki awareness tinggi, bagaimana kebijakan vaksin bisa diterima secara masif oleh masyarakat, dan ini mungkin tidak dilakukan berbagai negara," jelasnya.

Strategi kedua, kata dia, pemerintah juga berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan makan akibat pandemi COVID-19, dengan cara memberikan berbagai upaya perlindungan sosial secara masif.

Baca juga: Peradi apresiasi capaian kinerja Presiden Jokowi selama 2021

Dia menyampaikan perlindungan sosial yang sudah berjalan permanen tetap dilakukan dengan memberikan tambahan perlindungan sosial lain, sehingga menurutnya, masyarakat Indonesia relatif tidak ada yang kesulitan dalam sektor makanan.

Strategi ketiga, yakni dari sisi program ekonomi nasional, yaitu bagaimana pemerintah menjaga sektor usaha. Pemerintah menjaga agar keberlangsungan koperasi, UMKM dan korporasi bisa berjalan dengan baik, dan tidak terganggu COVID-19.

"Alhamdulillah, dalam situasi dunia yang kita lihat sekarang ini Indonesia masih memiliki pertumbuhan ekonomi cukup baik yakni 5,2 (persen) dan inflasi 4,9 (persen). Dibandingkan berbagai negara di dunia, Indonesia masih menempati posisi cukup baik. Kondisi-kondisi seperti itu bisa kita lihat saat ini masyarakat cukup optimistis menatap masa depan," kata dia.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022