Jakarta (ANTARA News) - Kasus tertangkapnya tiga Warga Negara Indonesai (WNI) di Hawaii, Amerika Serikat, karena diduga terlibat bisnis senjata, radar dan rudal secara gelap tidak terkait dengan institusi Polri. Sejak Jenderal Pol Sutanto menjabat Kapolri, Polri sudah tidak pernah beli senjata dari luar negeri sehingga kasus penangkapan WNI di Hawaii itu tidak ada kaitannya dengan Polri, kata Wakadiv Humas Polri Brigjen Anton Bachrul Alam, di Jakarta, Senin. "Untuk mencukupi kebutuhan senjata Polri, Mabes Polri bekerjasama dengan PT Pindad dan perusahaan Indonesia lainnya karena harga yang ditawarkan lebih murah," katanya. Ia mengakui bahwa pada masa lalu, Polri pernah membeli senjata dari luar negeri namun hanya untuk keperluan internal Polri dan bukan untuk kepentingan militer. Ketiga WNI yang kini ditahan pihak berwenang Hawaii itu adalah Hadianto Djoko Djuliarso, Awaliya dan Ignatius Ferdinand Sularsi. Mereka ditangkap bersama dengan seorang WN Inggris dan WN Singapura, keduanya juga ditahan di Hawaii. Pihak pemerintah Indonesia dan TNI AU juga telah membantah terlibat dalam kasus itu, kendati TNI AU mengakui bahwa salah satu yang ditangkap merupakan rekanan pengadaan barang dan jasa. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006