Tangerang, Banten (ANTARA) - Produk bawang putih hitam atau black garlic asal Bogor, Jawa Barat, yang diproduksi CV Hitara Cipta Selaras berhasil meraih transaksi RP1 miliar pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 dari pembeli asal Hawai.

"Kami sudah menandatangani nota kesepahaman senilai hampir RP1 miliar untuk pembelian black garlic satu kontainer ke Hawai. Isinya sekitar 18 ton atau 14.000 pouch berisi 100 gram," kata Intan, pemilik CV Hitara Cipta Selaras di Tangerang, Banten, Jumat.

Intan mendirikan Hitara pada 2017, dan mulai mengekspor produknya pada 2018 ke Paris, saat mengikuti pameran Salon International del I'Alimentation (SIAL). Paris merupakan pasar ekspor pertama dan setia Hitara, karena selalu memperbarui pesanan setiap tahun hingga sekarang.

Pada 2019, Hitara mengikuti pameran ke 19 negara di dunia, yang pada akhirnya mendapatkan pembeli atau buyer dari Hungaria. Hungaria juga mengajukan diri sebagai salah satu distributor black garlic Hitara di luar negeri.

Baca juga: Enam negara catat transaksi 261 juta dolar AS di TEI ke-37

Intan menjelaskan black garlic sendiri merupakan produk bawang putih yang dipanaskan dengan suhu 70-90 derajat celcius selama 30-40 hari, sehingga warna putihnya berubah menjadi hitam.

Menurut Intan, proses yang mirip dengan karamelisasi tersebut, meningkatkan khasiat bawang putih hitam 20 kali lipat lebih baik ketimbang bawang putih pada umumnya, yang dibuktikan dari uji laboratorium.

Beberapa khasiat di antaranya, dapat menurunkan kadar kolesterol tinggi, antioksidan tinggi, dan baik bagi penderita penyakit jantung.

Kendati demikian, Intan memperkenalkan black garlic sebagai bahan bumbu masakan di pasar global, karena kerap menjadi pengganti bahan balsamic vinegar.

"Kebetulan produk kami juga sudah digunakan di ajang Master Chef di beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Australia," ujar Intan.

Baca juga: RI-Malaysia tanda tangani kontrak dagang Rp2,72 triliun di TEI ke-37

Hitara kini memproduksi lebih dari 300-500 kilogram bawang putih merah per bulan untuk memenuhi 95 persen pesanan dalam negeri, dan lima persen pasar domestik.

Intan juga tengah berinovasi untuk membuat bawang putih hitam yang dikombinasikan dengan madu atau black garlic infuse honey dan black garlic chocolate atau cokelat bawang putih hitam sebagai camilan.

Intan menyampaikan, sebagai binaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Hitara kerap mendapat berbagai informasi soal bagaimana mekanisme ekspor di beberapa negara di dunia. Dengan demikian, peluang merambah pasar ekspor bagi Intan lebih terbuka lebar.

"Kami sedang penjajakan dengan Kanada juga didapat dari TEI ini. Semoga berhasil, sehingga transaksinya kemungkinan akan bertambah," tukas Intan.

Hitara sendiri menempati booth yang disediakan LPEI pada TEI ke-37 di hall 7 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Banten. Hitara mengikuti pameran tersebut pada 19-23 Oktober 2022.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022