Jakarta (ANTARA) -
Hasil survei dari lembaga Survey dan Polling Indonesia (SPIN) menunjukkan secara umum publik merasa puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada tahun 2022.

"Kesimpulan dari hasil survei SPIN puas atau tidak pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf tahun ini, masih puas, positif," kata Direktur SPIN Igor Dirgantara saat memaparkan hasil survei yang dilakukan pada 7 hingga 16 Oktober 2022 secara daring di Jakarta, Senin.

Ia merinci hasil survei menunjukkan sebanyak 58,9 persen publik menyatakan puas, 16,1 persen menyatakan tidak puas, 16,3 persen menyatakan biasa saja, 2,3 persen menyatakan sangat tidak puas, dan 6,4 persen tidak tahu dan tidak jawab.

Namun, kata Igor, nilai sentimen positif kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf tersebut mengalami penurunan dibandingkan survei sebelumnya pada Agustus 2022 yang berada di atas 60 persen.

Penurunan sentimen positif tersebut, ujarnya lagi, dimungkinkan terjadi seiring kebijakan publik pemerintah di bidang ekonomi dan hukum.

"Pada bidang ekonomi karena kebijakan menaikkan harga BBM dan gas yang memicu kenaikan harga-harga bahan pokok dan bidang hukum terkait diskriminasi hukum," paparnya.

Hasil survei SPIN juga menunjukkan secara umum mayoritas publik menilai Jokowi-Ma'ruf masih berpihak kepada rakyat kecil. "Sebanyak 35,7 persen responden menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf 2022 sangat berpihak dan berpihak kepada rakyat kecil," tambahnya.

Meskipun demikian, ujarnya lagi, angka tersebut hanya terpaut tipis 9,6 persen dengan publik yang menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf kurang berpihak dan sedikit berpihak kepada rakyat.

Igor menyebut ada 26,1 persen publik menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf selama tahun 2022 kurang dan sedikit berpihak kepada rakyat kecil, sedangkan yang menjawab netral ada 30,7 persen.

Temuan hasil survei kepemimpinan nasional 2022 oleh SPIN itu dilakukan terhadap 1.230 responden pada 34 provinsi dengan metode penarikan acak bertingkat (multistage random sampling).

Survei dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka langsung menggunakan kuesioner ini memiliki toleransi atau batas kesalahan sekitar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022