Jakarta (ANTARA) - Desa wisata yang berada di kawasan Borobudur, Yogyakarta, Prambanan (BYP) diminta untuk menjadi desa mandiri, salah satunya melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

“Kualitas dan kompetensi SDM pariwisata berperan signifikan dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata, termasuk di desa wisata,” ujar Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Martini Mohamad Paham, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan, upaya untuk mensinergikan desa dengan pariwisata dapat dilakukan dengan pendekatan 3C yakni commitment, competence, champion, yaitu membangun komitmen pemerintah daerah, didukung kompetensi masyarakat untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata.

“Kemudian champion yaitu dengan menciptakan agen perubahan melalui masyarakat unggul yang berkontribusi bagi perekonomian,” kata dia.

Baca juga: Menparekraf: Desa wisata perkuat ketahanan sosial dan budaya

Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi mengatakan terdapat satu orang local champion atau juara lokal yang dipilih dari setiap desa wisata yang mengikuti pelatihan. Local champion itu menjadi pemimpin dari 15 peserta atau perwakilan dari masing-masing desa wisata.

Local champion tersebut memiliki andil besar untuk pengembangan desa wisata menuju desa wisata mandiri. Tidak berhenti pada jenjang menimba ilmu, para local champion ini juga diharapkan dapat menyusun proposal project guna peningkatan kepariwisataan di desa masing-masing.

“Para local champion diharapkan menyusun proposal atau project, bagaimana mereka menemukenali, mengidentifikasikan kebutuhan tiap desa wisata, sehingga mempunyai ‘keranjang belanja’ untuk desanya agar menjadi desa wisata mandiri,” kata Florida.

Baca juga: Daya saing masyarakat di desa wisata perlu diperkuat

Florida meminta para peserta untuk memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan mengikuti 17 modul pelatihan, terlebih mengingat belum semua desa wisata di Indonesia bisa memperoleh kesempatan berharga ini.

Perwakilan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Husni Eko Prabowo mengapresiasi pelatihan pengembangan kewirausahaan desa wisata yang dilaksanakan dalam dua tahap yakni pada 22-27 Oktober dan 23-28 Oktober 2022 untuk 20 desa wisata.

“Pelaku pariwisata di Yogyakarta menyadari bahwa hidup kami lebih banyak dari pariwisata. Pendapatan Asli Daerah (PAD) kami, 70 persen berasal dari sektor pariwisata. Kami tidak punya sumber daya alam, jadi apa pun yang ada di Kota Yogyakarta kami ingin jadikan sebagai destinasi. Sudah menjadi tekad kami bahwa sejengkal tanah pun di Kota Yogyakarta bisa jadi destinasi wisata,” kata Husni.

Baca juga: Kemendes PDTT: ASEAN bisa berkolaborasi kembangkan desa wisata

Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein mengajak peserta pelatihan untuk belajar pada filosofi lebah, yang selalu berusaha memberi manfaat kepada komunitas yang lebih luas, meskipun yang tidak berkorelasi langsung dengannya.

Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022