Jakarta (ANTARA) - Plt. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rini Handayani mengatakan masyarakat dapat memanfaatkan layanan SAPA 129 untuk melaporkan kondisi kesehatan anak bila anak mengalami gejala gangguan ginjal akut.

"Dari sisi penanganan, kami memiliki layanan yang bisa diakses oleh masyarakat yaitu melalui SAPA 129. Bisa berkonsultasi juga di layanan tersebut," kata Rini Handayani kepada ANTARA, di Jakarta, Senin.

Baca juga: KemenPPPA koordinasi kementerian/lembaga tangani gangguan ginjal akut

Layanan SAPA 129 ini bisa diakses melalui telepon 129 atau via aplikasi WhatsApp 08111-129-129. Nantinya petugas SAPA 129 akan langsung berkoordinasi dengan layanan Kementerian Kesehatan terkait penanganan anak yang terdampak gangguan ginjal akut.

Sementara untuk upaya pencegahan, masyarakat dapat memanfaatkan layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) untuk mengakses informasi dan penanganan pendampingan bagi keluarga korban.

Baca juga: Dokter: Fomepizole beri harapan bagi pasien gangguan ginjal akut

Kementerian PPPA telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain dalam menangani kasus gangguan ginjal akut ini.

"Kami koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Kemenko PMK, KPAI, IDAI, Badan POM terkait bagaimana penanganan dan upaya-upaya pencegahan-nya," kata Rini Handayani.

Baca juga: Kemenkes lakukan surveilans serentak atasi gangguan ginjal akut anak

KemenPPPA juga berharap jumlah korban akibat kasus gangguan ginjal akut ini tidak semakin bertambah.

Dalam penanganan kasus ini, Pemerintah Indonesia berusaha mempercepat pengadaan dan kedatangan fomepizol sebagai obat penanganan gangguan ginjal akut anak.

Baca juga: Dokter minta masyarakat tidak panik sikapi kasus gangguan ginjal akut

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, tujuh di antara 10 pasien yang menjalani uji coba, kondisinya membaik setelah pengobatan dengan fomepizol.

Hasil uji coba tersebut mendorong keputusan pemerintah untuk berupaya mempercepat kedatangan pasokan fomepizol ke Indonesia.

Baca juga: Dinkes Yogyakarta tidak temukan kasus gangguan ginjal akut pada anak

"Kita akan percepat kedatangannya di Indonesia, sehingga 245 (pasien) yang masuk dan mungkin masih agak sedikit bertambah itu kita bisa obati dengan baik," ujar Budi.

Budi Gunadi mengatakan, Indonesia sejauh ini telah menerima 20 vial fomepizol dari Singapura dan dijadwalkan menerima 16 vial lagi dari Australia pada Senin malam ini atau Selasa (25/10) pagi.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022