SIG ingin menjadi pionir industri bahan bangunan yang mampu meningkatkan standar hidup masyarakat
Jakarta (ANTARA) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) siap melanjutkan transformasi dengan fokus mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan yang ada di industri bahan bangunan.

Sebagai salah satu perusahaan BUMN, SIG telah berevolusi dari perusahaan persemenan menjadi penyedia solusi bahan bangunan.

"SIG ingin menjadi pionir industri bahan bangunan yang mampu meningkatkan standar hidup masyarakat, selalu mengutamakan strategi keberlanjutan dalam setiap aspek operasionalnya, termasuk penggunaan bahan bangunan yang efektif dan efisien," kata Direktur Utama SIG Donny Arsal dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Melalui transformasi yang dilakukan perseroan, pada 2021 lalu SIG berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp2,02 triliun. Berdasarkan penetapan laba bersih tersebut, sebanyak 50,66 persen atau Rp1,02 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai dan sebesar 49,34 persen atau Rp997,19 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.

Atas pembagian tersebut, SIG juga berhasil masuk dalam 10 besar perusahaan BUMN yang menyumbang dividen saham bagi negara sebesar 51,01 persen atau Rp522,34 miliar.

Selain itu, pada Agustus 2021, SIG telah menjalin kemitraan strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC). Kemitraan dengan perusahaan produsen semen terkemuka asal Jepang tersebut menjadi salah satu tonggak pencapaian dalam transformasi SIG yang akan meningkatkan nilai dan kapabilitas, serta memperkuat posisi SIG dalam persaingan industri bahan bangunan di regional.

"Setiap pencapaian adalah bukti nyata kami untuk menghadirkan solusi yang pendukung proses transformasi bagi pelanggan, mitra bisnis, masyarakat dan negara demi membangun kehidupan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang," ujar Donny.

Selain capaian dalam kinerja keuangan, SIG juga mencatatkan hasil positif dari upaya menjalankan inisiatif keberlanjutan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, khususnya terkait upaya dekarbonisasi.

Hal itu dibuktikan dari keberhasilan SIG dalam menurunkan emisi karbon. Pada semester I 2022, SIG berhasil menekan emisi karbon hingga 592 kg CO2 per ton semen atau turun sebesar 2,5 persen (setara 15 kg CO2 per ton semen) yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 0,8 persen menjadi 69,4 persen dan peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR) sebesar 1,7 persen menjadi 6,8 persen.

SIG juga telah merilis Sustainability Framework sebagai langkah mendukung visi dan strategi keberlanjutan perseroan dengan fokus pada penurunan emisi karbon secara bertahap dengan target 520 kg CO2 per ton semen dan stretch target 493 kg CO2 per ton semen pada tahun 2032. Hal itu sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs 2030) yang dicanangkan oleh pemerintah.

Di sisi lain, dalam penerapan prinsip environmental, social, governance (ESG), emiten berkode saham SMGR itu membuktikan diri sebagai perusahaan yang menjalankan bisnis inklusif dengan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Hingga 2021, tercatat ada tujuh juta penerima manfaat melalui program pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, lingkungan, hingga sosial dan ekonomi.


Baca juga: Menperin pacu potensi industri material penopang infrastruktur
Baca juga: Semen Indonesia tekankan pentingnya keberlanjutan dalam inovasi produk
Baca juga: Limbah batu bara PLTU Paiton dimanfaatkan untuk bahan bangunan

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022