Dengan memanfaatkan teknologi, tatap muka menjadi tidak diperlukan, seperti di tengah kehadiran fintech yang memberikan kemudahan karena inovasi keuangan digital...
Jakarta (ANTARA) - Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Imansyah mengatakan penyedia layanan identitas digital dapat meningkatkan nilai inklusi keuangan digital Indonesia.
 
Identitas digital yang disediakan dapat berupa tanda tangan digital yang telah terverifikasi.
 
"Dengan memanfaatkan teknologi, tatap muka menjadi tidak diperlukan, seperti di tengah kehadiran fintech yang memberikan kemudahan karena inovasi keuangan digital. Di sisi lain, di abad ke-21 ini OJK tetap berupaya menjalankan fungsi pengawasannya dengan terus memperhatikan inovasi," katanya dalam keterangan resmi tentang B20 Digital ID Workshop di Jakarta, Selasa.
 
Perusahaan penyedia identitas digital terverifikasi perti PT Indonesia Digital Identity (VIDA Identity) dapat ikut memberi andil dengan berinovasi untuk membantu OJK dalam melakukan pengawasan dan memperkuat rasa percaya publik terhadap keuangan digital.
 
Kepercayaan yang tinggi terhadap keuangan digital pun dapat mendorong masyarakat menggunakan produk keuangan digital sehingga inklusi keuangan digital masyarakat turut meningkat.
 
"Dengan demikian, diperlukan penyeimbangan antara inovasi dan risiko, dengan perlindungan konsumen sebagai pembungkus semuanya," katanya.
 
Identitas digital dengan manajemen yang bertanggung jawab diyakini membuat masyarakat merasa aman karena data rahasia mereka tersimpan dengan baik.
 
Gugus Tugas Digitalisasi B20 Indonesia yang diwakili oleh Founder dan Group CEO VIDA, Niki Luhur menjelaskan, dalam menghadirkan sistem identitas digital yang tangguh dengan manajemen yang bertanggung jawab, para pemain industri seperti VIDA memahami pentingnya penerapan standar global dan praktik terbaik di industri bahkan hingga melampaui standar kepatuhan atau beyond compliance.
 
"Salah satunya adalah dengan menghadirkan teknologi biometrik yang menawarkan level keamanan lebih tinggi dari sekadar kata sandi atau PIN. Di sinilah identitas digital berperan melindungi penggunanya dari risiko kejahatan siber dan menciptakan ekosistem digital yang lebih aman," katanya.
 
Selain itu, VIDO berprinsip untuk menciptakan penguatan digital trust melalui sertifikasi yang berorientasi pada pengguna serta mudah diakses oleh siapa saja.
 
"Teknologi ini juga akan mengakselerasi digitalisasi bagi masyarakat underserved community sesuai dengan salah satu rekomendasi dari Gugus Tugas Digitalisasi, yakni mendorong konektivitas universal untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital dan layanan pemerintah," ucapnya

Baca juga: Pemenang B20 Sustainability Awards 4.0 bantu dukung target NZE

Baca juga: Forum B20 bahas 4 rekomendasi kebijakan ekonomi untuk KTT G20

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022