Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menjalin kerjasama dengan Yayasan Internet Indonesia (YII) untuk mengatasi keterbatasan sinyal telekomunikasi di pelosok sehingga tidak ada lagi daerah blankspot (tidak bersinyal).

"Penandatanganan nota kesepahaman dengan Yayasan Internet Indonesia (YII) itu dalam hal kerjasama Pembangunan, Pengembangan dan Penguatan Infrastruktur Internet di Sumatera Barat," kata Kepala Dinas Kominfotik Sumbar, Jasman di Padang, Rabu.

Ia mengatakan kesepakatan tersebut menjadi landasan bagi kedua belah pihak untuk melakukan kerja sama implementasi program pembangunan, pengembangan dan penguatan Infrastruktur internet di wilayah Provinsi Sumatera Barat, dengan tujuan untuk menyediakan akses internet di wilayah yang belum ada jaringan internet (blankspot).

Hingga saat ini masih ada beberapa daerah, terutama di pelosok kabupaten yang belum tersentuh sinyal internet.

Baca juga: Telkomsel upayakan pemulihan jaringan internet di Pasaman Barat

Baca juga: Kemenparekraf sediakan internet gratis satu tahun di Desa Apar Sumbar


Hal itu menjadi kendala pada beberapa program daerah salah satunya untuk mencapai provinsi pintar (smart province) atau provinsi pintar yang sangat bergantung pada ketersediaan jaringan internet.

Sementara itu Gubernur Sumbar saat penandatanganan MoU dengan YII di Jakarta, Selasa malam, mengatakan kesepahaman itu akan menjadi dasar untuk pengembangan digitalisasi di daerah itu.

"Internet dan teknologi informasi sangat relevan dan mendukung terwujudnya smart village dan smart city untuk menuju smart province. Serta komunikasi dan sosialisasi untuk mendukung implementasi program pembangunan infrastruktur internet di Sumbar," katanya.

Ketua Umum Yayasan Internet Indonesia Raya (YII), Jamalul Izza, menyatakan kesiapannya membangun infrastruktur internet di Sumatera Barat, berupa VSAT, ataupun Fiber Optic (serat optik). YII juga akan menggerakkan anak-anak muda daerah dalam pemanfaatan teknologi yang dibangun.

"Untuk mencapai tujuan dari Smart City harus didukung oleh Smart people yang merupakan sebagai pengguna teknologi dan Infrastruktur. Smart city tanpa dukungan infrastruktur akan sulit tercapai," katanya.

Untuk mendukung terbentuknya Smart People, YII telah membangun Rumah Teknologi Indonesia yang merupakan sekolah gratis bagi anak tidak mampu, tapi berprestasi. Dananya berasal dari dana CSR dari perusahaan - perusahaan daerah dan program ini tidak membebani APBD sedikitpun.

Saat ini Rumah Teknologi Indonesia (RTI) masih ada satu di Indonesia, yaitu di Solo. Namun menurut Jamalul, pihaknya menargetkan satu RTI di setiap provinsi, sehingga tidak menutup kemungkinan akan dibangun juga di Sumbar.

Ia menambahkan hingga saat ini YII telah membangun infrastruktur internet pada 134 desa blankspot di Indonesia.*

Baca juga: Sumbar data "titik buta" internet untuk dukung belajar daring

Baca juga: Satpol PP sita perangkat warung internet yang beroperasi saat PSBB

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022