Bisa menjadi pertanda awal saat air sungai meluap
Madiun (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun, Jawa Timur melakukan pengecekan dan perawatan secara berkala terhadap sejumlah alat "Early Warning System" (EWS) guna mengantisipasi bencana banjir saat puncak musim hujan yang berlangsung mulai Desember nanti.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Jariyanto mengatakan pengecekan dan perawatan secara berkala tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi peralihan musim dan bentuk kewaspadaan dini terhadap risiko bencana banjir.

"Kebetulan ini masa peralihan musim. Kita mengantisipasi banjir dengan melakukan perawatan secara berkala alat EWS, salah satunya seperti EWS yang terpasang di Jembatan Bok Malang wilayah Pilangbango ini," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Jariyanto di Madiun, Rabu.

Menurut dia, perawatan berkala dilakukan dengan mengecek kondisi alat. Seperti penggantian aki di EWS, kabel yang telah aus, dan lain sebagainya, sehingga semuanya siap digunakan.

"Diharapkan hal tersebut bisa menjadi pertanda awal saat air sungai meluap, sehingga masyarakat bisa lebih waspada," kata dia.

Terdapat tiga alat EWS yang dilakukan perawatan berkala, yakni di titik Kelurahan Patihan, Bok Malang, dan Kelurahan Kelun.

Baca juga: Bupati Madiun tetapkan status darurat banjir

Baca juga: BPBD Kabupaten Madiun lakukan mitigasi bencana hidrometeorologi

"Meskipun saat ini Kota Madiun cukup aman, namun kita harus tetap waspada. Makanya kita lakukan perawatan agar EWS dapat berfungsi optimal," katanya.

EWS, lanjutnya merupakan sebuah alat yang akan memberikan sinyal atau sirine saat debit air sungai naik ke permukaan. Maka, saat masyarakat sekitar mendengar sirine dari EWS diharap untuk segera melapor.

Ia menambahkan sesuai pemetaan BPBD setempat, daerah rawan banjir di Kota Madiun terdapat di Kelurahan Tawangrejo, Kelun, Rejomulyo, dan Pilangbango. Alat EWS dipasang di titik aliran sungai rawan meluap di daerah tersebut.

Saat lampu pada alat EWS menyala berwarna merah dan sirine berbunyi, sudah dapat dipastikan hal tersebut sebagai tanda siaga.

"Warga diminta waspada. Jika kondisi darurat bisa langsung menghubungi BPBD atau telepon 112," katanya.


Baca juga: BPBD Kota Madiun minta warga waspadai cuaca ekstrem awal musim hujan

Baca juga: Debit air Bengawan Madiun berangsur surut

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022